tirto.id - Fenomena antariksa Komet C/2020 F3 (NEOWISE) akan mencapai titik puncaknya hari ini Kamis, (23/7/2020).
Fenomena ini terbilang sangat langka, karena membutuhkan waktu 6800 tahun lagi agar komet NEOWISE bisa mendekati orbit Bumi, sehingga sangat sayang untuk dilewatkan.
Mengutip pernyataan resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), meskipun akan terlihat secara kasat mata, komet akan semakin sulit dilihat di daerah yang memiliki polusi cahaya tinggi.
Supaya lebih jelas dalam mengamati fenomena antariksa ini akan lebih baik jika menggunakan alat bantu pengamatan seperti kamera digital dengan kepekaan cahaya yang tinggi, binokular, dan teleskop. Dan tentunya tidak ada objek yang menghalangi horizon di arah barat laut.
Komet C/2020 F3 (NEOWISE) ini sudah ada di atas horison langit Indonesia pada malam hari sejak tanggal 20 Juli 2020 lalu.
Semakin lama, komet akan semakin meninggi posisinya saat senja sehingga durasi ia bisa diamati lebih panjang. Namun, karena semakin lama, kecerlangannya akan semakin meredup. Komet akan mulai sulit dilihat pada tanggal 26 Juli 2020.
Ada beberapa tips untuk mengobservasi Komet C/2020 F3 (NEOWISE) di Indonesia menurut LAPAN.
- Pilih lokasi pengamatan yang arah Barat Laut bebas obstruksi.
- Bebas dari polusi cahaya dan perhatikan jendela pengamatan.
- Jangan gunakan instrumen dengan medan pandang sempit.
- Jika objek sangat redup, gunakan perangkat yang memiliki fitur go-to dan tracking/guiding bagus.
- Ambil shutter speed yang panjang, tetap tidak terlalu panjang.
- Jika komet redup, ambil citra yang sama berulang kali dan ambil citra kalibrasi (bias, dark, flat) untuk kemudian ditumpuk (stack).
- Timing sangat penting.
- Non-tracking (menghindari trail: kamera biasa, gunakan tripod. Aturan 500: shutter speed = 500/focal length (mm)/crop sensor Canon: 1.6, Nikon: 1.5.