Menuju konten utama
Isra Miraj 2023

Puisi tentang Isra Miraj Singkat dan Panjang yang Menyentuh Hati

Kisah Isra Miraj banyak didengar melalui ceramah. Namun, bisa dipahami juga melalui bait-bait puisi. Berikut contoh puisi isra mi'raj singkat dan panjang.

Puisi tentang Isra Miraj Singkat dan Panjang yang Menyentuh Hati
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Ada banyak cara yang bisa dilakukan umat muslim untuk merayakan Isra Miraj. Salah satunya adalah dengan membagikan puisi Isra Miraj yang menyentuh hati di media sosial.

Isra' adalah perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad saw. dari Ka'bah di Makkah menuju Baitulmaqdis di Yerusalem. Sementara Mikraj adalah perjalanan kedua Nabi Muhammad saw. dari Baitulmaqdis ke Sidratul Muntaha, melewati tujuh langit.

Cerita Isra Miraj banyak didengar dan dipahami orang-orang melalui ceramah atau khotbah. Meski begitu, melalui bait-bait puisi Isra Miraj mereka juga dapat memahaminya.

Contoh Puisi Isra Mi'raj yang Menyentuh Hati

Berikut ini adalah puisi-puisi tentang Isra Miraj yang menyentuh hati untuk menyambut Isra Mikraj. Contoh yang disajikan baik puisi Isra Mi'raj singkat maupun panjang.

1. Contoh Puisi Isra Mi'raj Panjang

Berikut ini puisi Isra Mi'raj yang menyentuh hati untuk menyambut Isra Mikraj dari Jalaludin Rumi dan Rabiah Al-Adawiyah.

Puisi Islami dari Rabiah Al-Adawiyah

Tuhanku, tenggelamkan aku dalam samudera cintaMu

Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu

Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip

Manusia terlena dalam buai tidur lelap

Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup

Tuhanku, demikian malam pun berlalu

Dan inilah siang datang menjelang

Aku menjadi resah gelisah

Apakah persembahan malamku Kau Terima

Hingga aku berhak mereguk bahagia

Ataukah itu Kau Tolak, hingga aku dihimpit duka,

Demi kemahakuasaan-Mu

Inilah yang akan selalu ku lakukan

Selama Kau Beri aku kehidupan

Demi kemanusiaan-Mu,

Andai Kau Usir aku dari pintuMu

Aku tak akan pergi berlalu

Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

Ya Allah, apa pun yang akan Engkau

Karuniakan kepadaku di dunia ini,

Berikanlah kepada musuh-musuhMu

Dan apa pun yang akan Engkau

Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,

Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu

Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

Aku mengabdi kepada Tuhan

Bukan karena takut neraka

Bukan pula karena mengharap masuk surga

Tetapi aku mengabdi,

Karena cintaku padaNya

Ya Allah, jika aku menyembahMu

Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya

Dan jika aku menyembahMu

Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya

Tetapi, jika aku menyembahMu

Demi Engkau semata,

Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu

Yang abadi padaku

Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri

Ketika Kekasih bersamaku

CintaNya padaku tak pernah terbagi

Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku

Kapan dapat kurenungi keindahanNya

Dia akan menjadi mihrabku

Dan rahasiaNya menjadi kiblatku

Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan

Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini

O, penawar jiwaku

Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu

Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu

O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah

Jiwaku, Kaulah sumber hidupku

Dan dariMu jua birahiku berasal

Dari semua benda fana di dunia ini

Dariku telah tercerah

Hasratku adalah bersatu denganMu

Melabuhkan rindu

Sendiri daku bersama Cintaku

Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang

Lintas dan penglihatan batin

Melimpahkan karunia atas doaku

Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna

Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya

Dalam semerbak tiada tara

Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu

Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu

Lihat, dalam wajahNya

Tercampur segenap pesona dan karunia

Seluruh keindahan menyatu

Dalam wajahNya yang sempurna

Lihat Dia, yang akan berkata

“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

Rasa riangku, rinduku, lindunganku,

Teman, penolong dan tujuanku,

Kaulah karibku, dan rindu padaMu

Meneguhkan daku

Apa bukan padaMu aku ini merindu

O, nyawa dan sahabatku

Aku remuk di rongga bumi ini

Telah banyak karunia Kau berikan

Telah banyak..

Namun tak ku butuh pahala

Pemberian ataupun pertolongan

CintaMu semata meliput

Rindu dan bahagiaku

Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga

Adapun di sisiMu aku telah tiada

Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau

Kau adalah rasa riangku

Kau tegak dalam diriku

Jika aku telah memenuhiMu

O, rindu hatiku, aku pun bahagia

Ya Allah

Semua jerih payahku

Dan semua hasratku di antara segala

Kesenangan-kesenangan

Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau

Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan

Adalah untuk berjumpa denganMu

Begitu halnya dengan diriku

Seperti yang telah Kau katakana

Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

Puisi Islami dari Jalaludin Rumi

"Puasa Membakar Hijab"

Rasa manis yang tersembunyi,

Ditemukan di dalam perut yang kosong ini!

Ketika perut kecapi telah terisi,

Ia tidak dapat berdendang,

Baik dengan nada rendah ataupun tinggi.

Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa,

Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.

Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.

Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.

"Pernyataan Cinta"

Bila tak kutanyakan keindahan-Mu dalam kata,

Kusimpan kasih-Mu dalam dada.

Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,

Segera saja bagai duri bakarlah aku.

Meskipun aku diam tenang bagai ikan,

Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan

Kau telah menutup rapat bibirku,

Tariklah misaiku ke dekat-Mu.

Apakah maksud-Mu?

Mana kutahu?

Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.

Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,

Bagai unta memamah biak makanannya,

Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa

Meskipun aku tinggal bersembunyi dan tidak bicara,

Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.

Aku bagai benih di bawah tanah,

Aku menanti tanda musim semi.

Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,

Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.

"Hati Bersih Melihat Tuhan"

Setiap orang melihat Yang Tak Terlihat dalam persemayaman hatinya.

Dan penglihatan itu bergantung pada seberapakah

ia menggosok hati tersebut.

Bagi siapa yang menggosoknya hingga kilap,

maka bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat semakin nyata baginya.

"Kembali Pada Tuhan"

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,

maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Begitulah caranya.

Jika engkau hanya mampu merangkak,

maka merangkaklah kepadaNya! Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,

maka tetaplah persembahkan doamu

yang kering, munafik, dan tanpa keyakinan;

karena Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata uang palsumu.

Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan,

maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja. Begitulah caranya! Wahai pejalan!

Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayolah datang, dan datanglah lagi! Karena Tuhan telah berfirman:

"Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu, karena Akulah jalan itu."

2. Contoh Puisi Isra Mi'raj Singkat

Berikut ini puisi Isra Mi'raj singkat yang menyentuh hati untuk menyambut Isra Mikraj.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (1)

Di malam sunyi, Rasulullah berangkat,

Isra dan Mi'raj, kisah agung yang suci.

Menyentuh langit, meraih cahaya Ilahi,

Perjalanan rohani, memancarkan kebijaksanaan yang tiada tara.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (2)

Buraq terbang, membawa harapan dan doa,

Mekah ke Baitul Maqdis, dalam cahaya yang mempesona.

Rasulullah, di atas langit mengembara,

Mendekat padaNya, dalam zikir yang penuh makna.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (3)

Sidratul Muntaha, tempat Rasulullah berhenti,

Menghadap Rabbul Alamin, dalam kerendahan hati.

Isra Miraj, pelajaran tentang kesucian,

Meraih cinta Ilahi, dalam doa dan ibadah yang tulus.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (4)

Langit menyambut, bintang-bintang bersinar,

Rasulullah mendaki, mengarungi samudera langit.

Isra dan Mi'raj, perjalanan menuju kebenaran,

Mengilhami umat, dengan keajaiban yang tak terkira.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (5)

Malam penuh berkah, rahmat mengalir tiada henti,

Isra Miraj, cerminan keagungan Ilahi.

Rasulullah, di atas langit bermunajat,

Mengharap ridhaNya, dalam hati yang penuh keyakinan.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (6)

Di langit yang tinggi, Rasulullah bersemayam,

Di Sidratul Muntaha, dalam kemuliaan yang abadi.

Isra Miraj, perjalanan spiritual yang mendalam,

Menghampiri kebenaran, dalam cahaya yang menyinari jiwa.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (7)

Dalam perjalanan Isra Mi'raj, keajaiban terbentang,

Rasulullah memimpin, umat manusia dalam kebaikan.

Dalam detik-detik suci, di hadapan Tuhan Yang Maha Esa,

Mendapat petunjuk, untuk umat yang mencari kebenaran.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (8)

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah menyingkap rahasia,

Mengajarkan tentang keimanan dan ketakwaan kepadaNya.

Langit dan bumi bersaksi, tentang kebesaranNya yang hakiki,

Isra Mi'raj, mengingatkan kita akan akhirat yang abadi.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (9)

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah meniti tangga ke langit,

Menuju tempat yang tertinggi, untuk bertemu dengan Sang Pencipta.

Mengalir dalam doa dan dzikir, dalam cinta yang tak terbatas,

Isra Miraj, memohon ampunan, dan petunjukNya yang benar.

Puisi Isra Mi'raj Singkat (10)

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah diuji dan diberkahi,

Menerima wahyu dan mukjizat, sebagai tanda kekuasaan Ilahi.

Isra Miraj, bukan sekadar kisah lalu,

Namun pelajaran yang abadi, tentang cinta dan pengabdian kepadaNya.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Ibnu Azis