Menuju konten utama

PT GNI Milik Siapa dan Fakta Kasus Bentrok Pekerja di Morowali

PT GNI milik siapa dan kronologi bentrok TKA dan TKI di Morowali Utara.

PT GNI Milik Siapa dan Fakta Kasus Bentrok Pekerja di Morowali
kerusuhan buruh perusahaan smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry atau GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah atau Sulteng, FOTO/Istimewa

tirto.id - PT GNI sedang menjadi tren di media sosial karena bentrok antara tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Video bentrok antara TKA dan TKI PT GNI di Morowali Utara ini viral. Video menunjukkan kendaraan yang terbakar dan kericuhan sesama karyawan.

Bentrok di PT GNI menyebabkan dua orang meninggal dunia, satu TKA dan satu TKI, serta kerugian materiil yang cukup besar.

Sebelum kasus ini, PT GNI pernah viral karena ada seorang pekerja yang terkenal di TikTok bernama Nirwana Selle. Ia tewas terbakar di dalam crene saat smelter nikel meledak.

Video yang menunjukkan crene Nirwana yang terbakar itu juga viral di media sosial. Warganet kemudian banyak yang meyinggung isu keselamatan kerja di PT GNI.

PT GNI Milik Siapa?

PT GNI atau PT Gunbuster Nickel Industri adalah salah satu perusahaan smelting (peleburan) pengolahan pemurnian atau smelter nikel.

PT GNI terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang didirikan pada 2019. Pemilik PT GNI adalah investor asal Cina yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co.Ltd.

GNI adalah PT baru, perusahaan ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 27 Desember 2021 lalu. Peresmian digelar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Jiangsu Delong Nickel Company adalah perusahaan pertambangan nikel yang bergerak di bidang penambangan, peleburan, dan pemurnian nikel.

Dengan total nilai investasi sekitar Rp 42,9 Triliun, GNI secara keseluruhan mengoperasikan 24-line smelter yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace.

Smelter GNI mengolah raw material yaitu bijih nikel menjadi feronikel dengan kadar 10-12 persen, dengan kapasitas produksi sebesar 1.800.000 Ton feronikel per tahun, yang membutuhkan suplai/konsumsi bijih nikel sebesar 21.600.000 WMT per tahun.

Hingga saat ini, jumlah karyawan PT GNI mencapai 5.200 orang tenaga kerja Indonesia. Menurut Direktur Utama PT GNI Wisma Bharuna, rencananya PT GNI akan menyerap hingga 60.000 tenaga kerja lokal.

Selain pekerja lokal terdapat juga tenaga kerja asing asal China yang berjumlah kurang lebih 533 orang. Sedangkan pekerja lokal dari hasil pemberitahuan GNI mencapai 11.000 orang.

Fakta Kasus Bentrok di PT GNI

Kerusuhan yang terjadi di lingkungan PT GNI dilaporkan menimbulkan dua orang korban jiwa (meninggal dunia), seorang TKI dan seorang TKA serta kerugian material yang cukup besar.

Dilaporkan pula terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran aset perusahaan. Sekitar 70 orang telah ditahan kepolisian untuk diusut tuntas aksi anarkis tersebut.

Kasatpol PP Morut Buharman Lambuli mengakui bahwa hingga Minggu siang ini, situasi di sekitar PT. GNI cukup kondusif, namun semua pihak masih berjaga-jaga untuk mencegah terulangnya peristiwa sebelumnya.

Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi mengecam keras terjadinya bentrok di PT GNI pada Sabtu (14/1/2023) siang sampai malam hari.

"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata Delis, Minggu (15/1/2023), dikutip Antara News.

Bupati Morut menduga keras kerusuhan ini dipicu oleh provokator dari luar kepentingan kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan industri nikel dengan membawa agenda-agenda mereka.

"Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Delis juga membantah isu-isu yang disebarkan para provokator bahwa kerusuhan yang ditandai pengrusakan, pembakaran dan penjarahan tersebut dipicu oleh penganiayaan oleh TKA terhadap TKI.

"Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI," ujar Delis lagi.

Guna memulihkan situasi di sekitar GNI, Bupati Delis telah memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Morut untuk mengumpulkan ormas-ormas agar memiliki kesatuan pemahaman serta pernyataan yang benar terkait peristiwa ini.

Bupati juga meminta Camat Petasia Timur dan para kepala desa mengumpulkan warganya untuk memberikan pengarahan agar tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan oknum-oknum yang ingin merusak persatuan dan kesatuan serta situasi harmonis yang telah terjalin di masyarakat selama ini.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom