tirto.id - PT Dirgantara Indonesia (persero) (PTDI) berencana mengekspor pesawat ke sejumlah negara seperti Thailand, Nepal hingga Senegal.
Direktur Utama Dirgantara Elfien Goentoro mengatakan, baru dua jenis pesawat yang diandalkan untuk ekspor yakni CN-235 dan NC-212.
"Yang masih ada di tempat kita itu. CN-235 untuk Nepal, CN-235 untuk Senegal, terus ada dua untuk Thailand, NC-212," ujar Elfien saat ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Elfien masih menghitung nilai ekspor yang bisa diraih dari hasil penjualan pesawat tersebut. Dia menyebut, rencana serah terima pesawat pada 2019 merupakan hasil kontrak yang didapatkan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Nilai persisnya nggak hafal, nanti keliru. Karena masing-masing berbeda. Kontraknya sudah beberapa tahun yang lalu, bukan baru. Itu kan kita tinggal serahkan tahun ini," imbuh dia.
Elfien juga menyampaikan, pada 2018 lalu PTDI telah melaksanakan serah terima 18 unit pesawat dan helikopter yang juga merupakan hasil kontrak pada tahun-tahun sebelumnya
"Kontrak dari 2002, 2003, 2004 baru kita beresin semua. Kan bikin pesawat paling tidak butuh dua tahun paling cepat," beber dia.
Tahun ini, rencananya perseroan plat merah itu akan melakukan kontrak perjanjian baru dengan beberapa negara seperti Thailand, Filipina, Malaysia dan Nepal. Hal ini dilakukan agar pasar ekspor pesawat RI di luar negeri makin luas.
Selain itu, PTDI juga sudah bekerja sama dengan produsen pesawat komersial asal Prancis, Airbus untuk kategori industrial corporation agreement untuk mengerjakan komponen Airbus mulai signetal dari metal.
"Kerja sama untuk bisa membuat komponennya pesawat Airbus. Kerja sama itu sudah lama," pungkas dia.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali