tirto.id -
Keputusan Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) yang menolak Kongres Luar Biasa (KLB) usai La Nyalla Mattalitti resmi dijadikan tersangka tak dipermasalahkan oleh pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepnpora). Hak untuk menolak adalah sesuatu yang sah bagi Asprov.
“Kami menghormati keputusan Asprov. Kami sejak awal tidak akan campur tangan [KLB]. Mereka sah-sah saja menolak KLB karena mereka adalah votersnya,” jelas Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, di Media Center Kemenpora, Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Pada Senin, (21/3/2016) Asprov PSSI mengadakan rapat di Hotel Sultan, Jakarta dan keputusan penolakan muncul di pertemuan tersebut. Sejumlah 34 perwakilan anggota Asprov PSSI hadir dalam pembahasan mengenai kasus ketum mereka yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah Kadin Jatim senilai Rp 5 milyar.
Selain tak mempermasalahkan penolakan Asprov PSSI, Gatot juga mengapresiasi pertemuan tersebut sebab panitia mengundang pihak Kemenpora untuk hadir. Bagi Gatot munculnya undangan tersebut termasuk istimewa dan bentuk dari kemajuan atas kondisi di antara kedua kubu yang sedang berpolemik.
“Tapi Pak Menteri maupun saya tidak bisa menghadiri pertemuan itu karena masih di Melbourne,” kata mantan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemepora itu.