Menuju konten utama
Liga 1 Indonesia 2017

PSSI Raup Ratusan Juta dari Denda Kompetisi

Komdis PSSI menjatuhkan denda sebesar Rp101,250 juta kepada Madura United, demikian pula kepada beberapa klub lainnya, juga sejumlah pemain dan pelatih.

PSSI Raup Ratusan Juta dari Denda Kompetisi
Siluet sejumlah pengurus mengikuti pelantikan dan pengukuhan pengurus PSSI masa bakti 2016-2020 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (27/1). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama/17.

tirto.id - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah melakukan sidang pada Kamis (28/9/2018) dan menjatuhkan sanksi berupa denda kepada beberapa klub peserta kompetisi baik di Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia 2017. Jumlah nominal besaran denda yang diputuskan dalam sidang Komdis PSSI itu mencapai ratusan juta rupiah.

Yang tertinggi adalah denda kepada Madura United yakni sebesar Rp101,250 juta sebagai hukuman atas aksi pelemparan botol yang dilakukan pendukungnya saat menjamu Sriwijaya FC dalam lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 pada Jumat (22/9/2017) lalu.

PS TNI juga dikenai denda dalam jumlah yang cukup besar, yakni sebesar Rp95,250 juta karena 5 pemainnya mendapatkan kartu kuning dalam laga menghadapi Madura United pada Senin (18/9/2017). Sementara klub Liga 2, Persita Tangerang, diganjar denda sebesar Rp22,5 juta karena masuknya penonton ke area stadion dalam pertandingan melawan Persibat Batang pada Kamis (21/7/2017.

Denda sebesar Rp20 juta dikenakan kepada pelatih Semen Padang, Nil Maizar, karena menunjukkan gestur tangan mengarah ke kepala yang dianggap oleh Komdis PSSI melambangkan umpatan "gila" saat pertandingan Liga 1 Indonesia 2017 kontra Persiba Balikpapan.

Selanjutnya, hukuman denda sebesar Rp15 juta dijatuhkan pada panitia pelaksana PSIS Semarang lantaran masuknya penonton ke area lapangan saat menjamu PSMS Medan di Stadion Jatidiri dalam lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia 2017.

Selebihnya adalah denda yang masing-masing bernilai Rp10 juta kepada pemain Cilegon United, PSIS Semarang, dan PSMS Medan, juga terhadap pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan yang dianggap telah menyinggung PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi.

Baca juga artikel terkait PSSI atau tulisan lainnya

tirto.id - Humaniora
Editor: Iswara N Raditya