Menuju konten utama

PSSI Luncurkan Filosofi "Indonesian Way" pada Oktober 2017

Filosofi "Indonesia Way" akan menjadi fondasi dan karakter sepakbola Indonesia, dimulai dari pembinaan usia dini hingga usia profesional baik dari segi pribadi ataupun bagian dari tim.

PSSI Luncurkan Filosofi
Timnas Indonesia U-19. FOTO/Dok. PSSI

tirto.id - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan meluncurkan filosofi “Indonesian Way” pada Oktober mendatang. Rencananya, peluncuran tersebut juga akan menjadi satu rangkaian dengan putaran final National Youth Football Championship (NYFC) Pertamina Piala Suratin U-15 dan U-17.

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan filosofi ini nantinya akan menjadi fondasi dan karakter sepakbola Indonesia, dimulai dari pembinaan usia dini hingga usia profesional baik dari segi pribadi ataupun bagian dari tim. Lanjut Tisha, mungkin hasil dari filosofi ini tidak akan terlihat dalam waktu dekat.

“Hasilnya mungkin baru kelihatan ketika kita sudah bisa jalan nanti, kita harus mulai dan berfikir jangka panjang untuk ini. Kami akan undang [dalam acara peluncuran] stakeholders paling penting yaitu para pelatih,” ucap Ratu di kantor PSSI, sebagaimana dikutip situs resmi PSSI, Selasa (12/9/2017).

Dalam proses terciptanya “Indonesian Way”, PSSI telah banyak menerima masukan dari banyak pelatih. Seluruh pelatih dari Liga 1 serta pelatih-pelatih timnas seluruh kelompok umur, mulai dari Luis Milla, Indra Sjafri hingga Fakhri Husaini, dikumpulkan bersama dalam pertemuan teknis beberapa waktu lalu.

Nantinya, Indonesia Way akan digunakan sebagai fondasi dan karakter sepakbola Indonesia yang akan memandu banyak hal dalam lingkup sepakbola.

Direktur Teknis PSSI, Danurwindo menjelaskan secara rinci terkait filosofi “Indonesian Way”. Pria yang pernah mengarsiteki Persija Jakarta itu melihat Indonesian Way akan berfokus pada fase latihan berdasarkan kelompok umur.

“Di Indonesian Way salah satunya ada penjelasan banyak hal, seperti fase latihan berdasarkan kelompok umur. Untuk anak-anak usia 6 sampai 9 tahun yang disebut fase pengenalan, lalu fase pengembangan skill di rentang usia 10 sampai 13 tahun, lalu terakhir ada 14 sampai 17 tahun yang merupakan fase permainan. Jadi praktik harus disesuaikan dengan usia di fasenya masing-masing,” jelas Danurwindo.

Kini, Indonesian Way sudah mulai dipraktikkan pelaksanaannya di lapangan, salah satunya pada penyelenggaraan kursus kepelatihan D Nasional awal tahun 2017. Hal itu dilakukan sembari menunggu persetujuan Asian Football Confederation (AFC) untuk memasukkan Indonesian Way sebagai salah satu materi kepelatihan C AFC khusus di Indonesia, PSSI.

Danurwindo menambahkan, Indonesian Way tidak bisa dijalankan tanpa adanya para pelatih. Ia menilai ujung tombak dari filosofi ini ialah para pelatih. Mereka akan menerapkan filosofi ini di lapangan.

“Ujung tombaknya ialah para pelatih, karena mereka yang akan menerapkan filosofi ini di lapangan,” tambah pelatih kawakan berusia 66 tahun ini.

Pelatih asal Kutoarjo ini juga mengatakan, filosofi Indonesian Way bukan berarti menyeragamkan taktik di tiap klub, melainkan akan menjadi ciri pemain Indonesia di pentas internasional.

“Namun sekali lagi ini bukan menyeragamkan taktik tiap-tiap klub, tapi ini akan menjadi ciri pemain Indonesia di pentas Internasional,” tutup Danurwindo.

Baca juga artikel terkait PSSI atau tulisan lainnya dari Nicholas Ryan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Nicholas Ryan
Penulis: Nicholas Ryan
Editor: Dipna Videlia Putsanra