tirto.id - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Kamis (29/12/2016), mengatakan bahwa Kapolda Metro Jaya akan membawa psikolog dari Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya. Mereka akan membantu pemulihan psikis para korban perampokan dan penyekapan yang selamat di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Petugas akan membantu memulihkan psikis korban," kata Argo kepada Antara. Rencananya, Kapolda Metro Jaya akan menjenguk para korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika Pulomas.
Argo menyebutkan Kapolda Metro Jaya tidak hanya fokus mengejar seorang pelaku yang masih buron namun memperhatikan juga faktor psikologis korban yang selamat. Polda Metro Jaya akan mengerahkan tim pemulihan psikis ke RS Kartika Pulomas untuk mengembalikan dan menghilangkan traumatis para korban.
Saat ini, lima korban selamat masih menjalani perawatan di RS Kartika yakni Zanetta Kalila Amaria, Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi dan Windy. Sementara enam orang lainnya meninggal dunia usai disekap selama belasan jam di kamar mandi berukuran 1,5 meter X 1,5 meter tanpa udara yang cukup, yaitu Dodi Triono, Diona Arika Andra Putri, Dianita Gemma Dzalfayla, Amel, Yanto dan Tasrok.
Perampokan di Pulomas itu terjadi Senin (26/12/2016) dan baru diketahui Selasa siang (27/12/2016) setelah korban yang selamat terdengar meminta tolong dari kamar mandi tempat mereka disekap. Diketahui awalnya seorang saksi Sheila Putri mendatangi Pospol Kayuputih melaporkan dugaan perampokan sehingga petugas piket Reserse dan Kriminal menuju lokasi kejadian.
Petugas gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur telah menembak dua pelaku yang diduga terlibat pembunuhan terhadap enam orang di kawasan Pulomas Jakarta Timur pada Rabu (28/12/2016). Dua pelaku berinisial RM dan ES tersebut diringkus polisi di rumah adiknya, RM di wilayah Bekasi Barat.
"Iya dua diduga pelaku sudah ditangkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Rabu, (28/12/2016).
Saat ini, tim khusus masih mengembangkan guna memburu pelaku lainnya di lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian tersangka.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan