Menuju konten utama

PSI Minta Anies Tertibkan Dugaan Konflik di Pemprov sebelum Lengser

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI, Anggara Wicitra menyebut konflik internal ini harus segera diatasi Anies. Jika tidak, akan merepotkan pemerintahan selanjutnya.

PSI Minta Anies Tertibkan Dugaan Konflik di Pemprov sebelum Lengser
Anies Baswedan selepas memberikam ceramah di Masjid UGM Yogyakarta. tirto.id/ Irfan Amin

tirto.id - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menertibkan jajarannya perihal adanya dugaan perpecahan di internal Pemerintah Provinsi DKI.

Dia menilai konflik ini harus segera diselesaikan Gubernur Anies Baswedan sebelum jabatannya berakhir kurang lebih dua bulan lagi.

Hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi yang mengatakan saat ini internal Pemprov DKI tengah pecah. Ditambah lagi dengan adanya Sekretaris Daerah (Sekda) bayangan.

"Harus segera diklarifikasi dan diselesaikan oleh Pak Anies sebelum habis jabatan. Jangan sampai Penjabat Gubernur kerepotan karena ini," kata Anggara melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/8/2022).

Jika isu ini benar adanya, dia menilai sangat berbahaya untuk jalannya pemerintahan.

"Kebijakan bisa jadi tidak sinkron dan kerja tidak maksimal. Saya harap Pak Gubernur sebagai pimpinan tertinggi dapat menertibkan ini," ucapnya.

Anggota Komisi E DPRD DKI itu menuturkan, situasi seperti ini seharusnya dapat diantisipasi dengan rekrutmen dan pengisian jabatan yang transparan dan adil.

"Harus dievaluasi selama ini proses rekrutmen pejabat kita. Kubu-kubuan seperti ini berawal dari nepotisme pengisian jabatan. Terapkan sistem meritokrasi tanpa terkecuali. Kuatkan sistem talent pool dan apresiasi berbasiskan kinerja," pungkasnya.

Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi mengatakan jajarannya Gubernur Anies terbagi dalam dua kubu atau geng. Bahkan, saat ini Anies memiliki Sekda DKI bayangan.

Kedua kelompok tersebut yakni yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri (STPDN) dan lulusan perguruan tinggi biasa.

“Sekarang ada satu dilema di pemerintahan eksekutif, sudah punya geng-geng ini, yaitu geng STPDN dan geng umum. Tetapi yang kasihan adalah yang umum,” kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8/2022).

Anggota DPRD DKI fraksi PDI-P itu menuturkan, geng STPDN dipimpin oleh Asisten Pemerintah Sigit Wijatmoko. Sementara geng umum dipimpin oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali.

Dia pun merasa bahwa Sigit saat ini tak menghargai posisi Marullah dan lebih banyak mengatur.

Baca juga artikel terkait PEMPROV DKI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri