Menuju konten utama

Protokol Kesehatan Jadi Daya Tarik Wisatawan Saat Libur Panjang

Lokasi wisata dan wisatawan wajib menerapkan protokol kesehatan selama libur panjang Maulid Nabi.

Protokol Kesehatan Jadi Daya Tarik Wisatawan Saat Libur Panjang
Wisatawan menaiki bus untuk berkeliling kota di Kawasan Tugu 0 Km, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (25/10/2020). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.

tirto.id - Lokasi wisata wajib menerapkan protokol kesehatan, terutama saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad yang akan tiba pada 28-30 Oktober 2020.

Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, protokol kesehatan menjadi daya tarik wisatawan yang ingin menikmati libur panjang akhir pekan ini.

Para pelancong akan tertarik berlibur di hotel, tempat wisata, dan restoran yang aman dari penularan Covid-19.

"Mereka yang mau makan di warung, tidur di hotel, yang menerapkan protokol kesehatan akan merasa aman. Ini penting untuk kita yang akan merencanakan liburan," ujar Teten dalam talkshow "Dialog Covid-19: Penerapan Protokol Kesehatan di UMKM" di Graha BNPB Jakarta pada Senin (26/10/2020), dikutip covid19.go.id.

Teten menambahkan, konsumen atau turis bukan hanya tertarik pada harga murah atau diskon barang, melainkan jaminan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.

Bagaimana protokol kesehatan untuk perhotelan, pesawat terbang, restoran, dan kafe bisa meyakinkan turis yang sadar protokol kesehatan.

"Turis yang berpergian itu punya uang dan berpendidikan. Kalau disadarkan dengan protokol kesehatan memakai masker, makanan higienis, saya kira semua orang tidak takut untuk liburan,” ujar Teten.

Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan pelaku UMKM yang menerapkan protokol kesehatan bisa mendatangkan keuntungan. Salah satunya, kata Wiku, konsumen akan yakin untuk membelinya.

"UMKM kalau disiplin protokol kesehatan akan membuat keyakinan konsumen untuk membelinya. Ini saling menguntungkan," ujar Prof. Wiku Adisasmito.

Ia menegaskan ekonomi bisa berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun kalau indikator ekonomi berjalan dan kasusnya naik berarti ada yang tidak disiplin.

"Entah itu dari konsumen atau UMKM-nya. Makanya harus gotong royong menjadi satu," papar Prof. Wiku yang akan tetap bekerja meski libur panjang cuti bersama akhir pekan ini.

Protokol Kesehatan Bikin Wisatawan Nyaman

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengimbau masyarakat yang hendak berlibur ke tempat wisata, memilih tempat yang menerapkan protokol kesehatan.

Bupati Anas juga mengingatkan pada pelaku UMKM dan pengelola hotel tidak melewatkan momentum libur panjang untuk meyakinkan konsumen dengan protokol kesehatan.

"Berikan kenyamanan pada konsumen dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas.

Bupati Anas menceritakan panjang lebar program yang diusung di wilayahnya dalam menjemput wisatawan lokal. Mulai dari penerbitan sertifikat new normal untuk hotel, restoran, dan tempat wisata lainnya hingga mengembangkan food street khusus pelaku UMKM di malam tertentu.

"Karena banyak pelaku UMKM yang tak mampu maka malam tertentu jalan ditutup dan mereka buka. Hanya satu hari," ujar Bupati Anas.

Pelaku UMKM di Ubud, Bali, Wayan Sudarmadja mengatakan sebagai pelaku usaha patuh terhadap aturan dari pemerintah.

#IngatPesanIbu untuk selalu memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan, dan mengurangi jumlah kursi di tempat usahanya sudah diterapkan.

Namun problem berikutnya bagaimana bisa memastikan konsumen bisa mampir. "Masalahnya kalau tamu nggak datang ini, bagaimana?" ujar Wayan Sudarmadja.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Dirjen Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si mengatakan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan asing itu perlu menunjukkan keberhasilan dalam menekan angka penyebaran Covid-19.

"Internasional tergantung trust (tingkat kepercayaan), semakin disiplin makin percaya. Misalnya mempertahankan zonasi hijau makin bagus," ujar Safrizal ZA.

---------------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH