tirto.id - Melalui program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI ikut mendorong peningkatan kualitas produk kopi nasional agar bisa go global melalui Xpora. Salah satu nasabah BNI yang menerima manfaat dari program ini adalah produsen kopi asal Garut, Jawa Barat, Enung Sumartini.
Pemilik usaha kopi dengan merek Mahkota Java Coffee itu mengaku mendapatkan banyak manfaat dari program BNI JKK. Menurut Enung, program ini membantu pengembangan usahanya sehingga bisa menembus pasar luar negeri.
"Saya bersyukur bisa ikut dalam program business matching Xpora yang diselenggarakan BNI dengan calon pembeli dari luar negeri. Saya juga diundang ke berbagai pameran untuk memperkenalkan kopi asal Garut," ujar Enung.
Kopi Garut memang tergolong "pendatang baru" di dunia kopi Nusantara. Popularitasnya belum setenar kopi Toraja, kopi Gayo, atau kopi Kintamani yang sudah lama terkenal di mancanegara. Meski begitu, BNI berminat mendukung para petani dan pelaku UMKM kopi di Garut karena potensinya yang menjanjikan.
Dengan dukungan BNI Xpora, layanan yang membantu pelaku UMKM mengembangkan bisnis ke pasar internasional, Enung akhirnya mampu merambah pasar kopi ekspor.
"Tak hanya menyiapkan produk terbaik dan menjaring pembeli dari luar negeri, BNI juga mendukung kami untuk mampu bersaing di tingkat nasional," kata Enung, yang merintis produksi kopi sejak 2010.
Bersama suaminya, Enung tak hanya memproduksi biji kopi. Dia pun mengolahnya hingga menjadi kopi dengan kualitas grade tertinggi hingga layak masuk kompetisi internasional. Bahkan, produk Enung menjadi pemenang di kompetisi kopi yang digelar oleh Alliance of Coffee Excellence, salah satu organisasi bergengsi di industri kopi dunia.
Menurut Enung, mengikuti pameran merupakan salah satu strategi jitu untuk menemukan pembeli baru dari luar negeri. Metode ini juga efektif karena ia bisa menunjukkan kualitas kopi produksinya kepada calon pembeli secara langsung.
Kini, dalam setahun, Enung berhasil menjual sekitar 100 ton biji kopi. "Saya juga sedang mempersiapkan untuk bisa menembus pasar Korea Selatan," terang Enung.
Selain mengembangkan usahanya sendiri, Enung juga mendirikan Kelompok Tani Kasuga (Kopi Asli Urang Garut) yang beranggotakan 130-an petani. Menurut dia, dukungan BNI membantu penguatan daya saing petani kopi di daerahnya sehingga dapat menghasilkan produk terbaik dengan nilai jual tinggi.
Biji maupun kopi olahan hasil produksi Enung dan Kelompok Tani Kasuga telah menembus pasar ekspor sejak 2018. Para pembelinya tersebar di berbagai negara, seperti Taiwan dan Singapura.
Seturut cerita Enung, mereka yang tergabung dalam Kasuga serta ratusan petani lainnya juga sempat menikmati program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI.
"Selain permodalan, berbagai layanan dari BNI yang memudahkan transaksi keuangan juga kami gunakan dalam menjalankan usaha ini," tuturnya.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan, program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK) merupakan bukti keseriusan BNI dalam meningkatkan kapasitas UMKM di wilayah perhutanan sosial agar terus berkembang.
"BNI JKK adalah program perhutanan sosial yang bertujuan memberikan akses pembiayaan kepada petani kopi yang telah mendapatkan hak pengelolaan lahan secara formal dari negara. Selain itu, program ini juga berpotensi meningkatkan ekonomi hijau, terutama bagi UMKM kopi yang berorientasi ekspor," ujar Okki dalam siaran pers BNI.
Selain meningkatkan daya saing petani kopi di Indonesia, JKK juga diharapkan membantu peningkatan inklusi finansial di kalangan petani kopi.
Menurut Okki, hingga Desember 2024 lalu, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp67,2 miliar kepada 525 petani kopi di berbagai wilayah di Indonesia.
"Program yang telah berjalan sejak 2022 ini juga memberikan berbagai dukungan, mulai dari edukasi, kurasi, inkubasi, business matching, hingga penggunaan solusi transaksi keuangan di BNI," kata Okki.
Hingga kini, program BNI JKK telah digelar di lima provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara (Kabupaten Humbang Hasundutan), Sumatera Selatan (Rejang Lebong), Jawa Barat (Garut), Jawa Timur (Jember), dan Jawa Tengah (Temanggung).
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis