tirto.id - Profil dan statistik Justin Kluivert anak pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tidak bisa dikatakan jelek untuk pemain yang akan memasuki usia emas sebagai pesepakbola. Tapi untuk saat ini nama Justin Kluivert memang belum setenar sang ayah yang merupakan eks striker tajam di berbagai klub top Eropa.
Patrick Kluivert baru saja diresmikan sebagai pelatih Timnas Indonesia. Dalam sesi perkenalan ke publik hari Minggu 12 Januari, Kluivert bertekad membawa Garuda terbang tinggi menggapai tiket Piala Dunia 2026.
Nama besar Patrick Kluivert sendiri tentu membuat anak-anaknya, terutama Justin Kluivert, menjadi sorotan. Selain Justin, tiga putra Patrick Kluivert lainnya adalah Quincy Kluivert, Ruben Kluivert, dan Shane Kluivert. Dari keempatnya, Justin memiliki karir yang terbaik sejauh ini
Statistik & Gelar Juara Justin Kluivert
Statistik Justin Kluivert bisa dikatakan cukup bagus. Ia menimba ilmu sepakbola bersama Ajax dan mendapatkan kontrak profesional pertamanya di tim tersebut. Debutnya bersama Jong Ajax terjadi tahun 2016 di Eerste Divisie atau kompetisi level kedua di sepakbola Belanda di Eredivisie.
Pada 15 Januari 2017, Kluivert merasakan debut di Eredivisie dalam pertandingan PEC Zwolle vs Ajax. Pada tahun yang sama, tepatnya 19 Maret, Kluivert mencetak gol pertamanya bagi Ajax saat bermain imbang 1-1 melawan Excelsior.
Bersama Ajax, pemain berposisi winger itu total bermain sebanyak 56 pertandingan semua kompetisi. Kluivert menghiasinya dengan statistik 13 gol dan 10 assists.
Sayangnya, Kluivert gagal memberi trofi bagi Ajax. Prestasi terbaik Kluivert bersama Ajax adalah menjadi runner-up Europa League 2016-17. Pada laga final saat itu Ajax dikalahkan Manchester United 2-0.
Performa menjanjikan di Ajax membuat Kluivert direkrut AS Roma. Bujukan Francesco Totti pada Patrick Kluivert agar sang anak mau berlabuh ke Roma berbuah manis. Justin Kluivert akhirnya resmi berseragam Roma pada 12 Juni 2018 dengan biaya transfer yang dikabarkan mencapai 18,75 juta euro.
Sayangnya Kluivert tampak kesulitan beradaptasi di Roma. Selama tiga tahun berbaju Giallorossi, Kluivert tampil 68 kali dengan catatan sembilan gol dan 10 assists.
Saat di Roma ia juga sempat dipinjamkan ke RB Leipzig dan Nice. Musim 2020-21 bersama Leipzig, Kluivert mencetak empat gol dan satu assists dari 27 laga.
Sedangkan bersama Nice di Liga Prancis musim 2021-22, Kluivert mencetak enam gol dan enam assists dari 31 laga. Bersama Nice pula Kluivert meraih gelar runner-up Coupe de France. Pada laga final saat itu Nice menyerah 1-0 dari Nantes.
Kluivert akhirnya lepas dari Roma saat bergabung secara permanen ke Valencia pada 1 September 2022. Perbaikan performa ditampilkan Kluivert bersama Los Che saat ia mencetak delapan gol dan dua assists dari 29 laga.
Penampilan bagus itu pula yang membuat Bournemouth resmi mendatangkan Kluivert pada 23 Juni 2023. Bersama The Cherries, Kluivert seolah menemukan lagi performa terbaiknya.
Sejauh ini Kluivert telah mengemas 16 gol dan lima assists dari 57 laga bersama Bournemouth. Jika dirinci lagi, Kluivert mencatatkan statistik 3.387 menit bermain bersama tim asuhan Andoni Iraola.
Memang belum ada prestasi mengesankan secara tim yang diraihnya sejauh ini. Tapi soal individu, Kluivert mencatatkan rekor menjadi pemain pertama yang mencetak hattrick dari titik penalti sejak era Premier League. Momen itu terjadi saat Bournemouth menang di markas Wolverhampton dengan skor 2-4 pada 30 November 2024.
Sayangnya, karir Kluivert bersama Timnas Belanda tidak berjalan mulus. Kluivert sejauh ini baru mengemas tiga caps dan tanpa gol serta assist bersama Der Oranje. Sang pemain total hanya memainkan 83 menit bermain bersama tim nasional.
Lahir dari Keluarga Pesepakbola
Lahir di Amsterdam pada 5 Mei 1999, Kluivert merupakan keturunan dari para eks pemain sepakbola. Kakek Kluivert yaitu Kenneth Kluivert merupakan eks pemain Timnas Suriname.
Bakat sepakbola Kenneth menurun ke Patrick Kluivert. Bicara Patrick Kluivert tentu tidak lepas dengan karir brilian bersama Ajax. Sepanjang karirnya sebagai pemain, Patrick juga tercatat pernah membela AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan Lille.
Dari klub-klub tersebut, kisah sukses Patrick Kluivert terjadi saat membela Ajax. Di klub tersebut ia meraih gelar juara Liga Champions 1994-95. Gelar lain yang ia raih bersama Ajax adalah Liga Belanda 1994-95 dan 1995-96, Piala Super Belanda 1994 dan 1995, Piala Super Eropa 1995, dan Piala Interkontinental 1995.
Kluivert juga sempat meraih dua gelar juara liga lainnya. Bersama Barcelona ia meraih gelar Liga Spanyol 1998-99. Kemudian bersama PSV ia juga menjuarai Liga Belanda 2006-07.
Bakat sepakbola Patrick itu yang menurun pada Quincy, Justin, Ruben, dan Shane. Tapi dari keempatnya, baru Justin dan Ruben yang sudah beraksi di level senior.
Quincy Kluivert merupakan anak pertama Patrick yang kini berusia 27 tahun. Berposisi sebagai bek kanan, karir Quincy sayangnya tidak terlalu mulus. Ia bahkan sempat tidak memiliki klub di musim 2023-24 sebelum bergabung dengan Zeeburgia, klub Belanda, di musim 2024-25.
Lalu Ruben Kluivert merupakan bek berusia 23 tahun yang bermain di Liga Portugal bersama Casa Pia. Belum ada gelar juara yang pernah diraih Ruben termasuk saat bersama klub sebelumnya yaitu Utrecht dan Dordrecht.
Terakhir ada Shane Kluivert yang masih berusia 17 tahun merupakan winger yang bermain di Barcelona U18. Musim ini Shane tercatat telah mengemas satu penampilan di UEFA Youth League atau Liga Champions untuk usia muda.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama