Menuju konten utama

Profil Stadion Lusail: Venue Terbesar di Piala Dunia 2022 Qatar

Berikut profil Stadion Lusail yang merupakan venue terbesar di Piala Dunia 2022 Qatar.

Profil Stadion Lusail: Venue Terbesar di Piala Dunia 2022 Qatar
Stadion Lusail Iconic. wikimedia commons/free/https://www.oncediario.com/

tirto.id - Stadion Lusail, venue terbesar di Piala Dunia 2022 Qatar, diinformasikan dapat menampung sejumlah 80.000 penonton. Stadion ini berlokasi di Kota Lusail, Qatar, sekitar 20 kilometer ke arah utara dari pusat kota Doha.

Venue terbesar di Piala Dunia Qatar 2022 ini mempunyai slogan khusus. Slogan tersebut diberikan oleh Qatar sebagai pelaksana Piala Dunia 2022, yaitu “hidup dengan warisan, sebuah ikon untuk masa depan”.

Akses untuk ke lokasi ini terbilang cukup sederhana. Stadion Lusail terletak dekat dengan metro dan shuttle. Kemudian, ada juga transportasi berupa taksi yang dapat digunakan oleh masyarakat yang ingin menonton pertandingan.

Sesuai informasi di situs resmi Qatar, pertandingan Final Piala Dunia 2022 Qatar akan digelar di sana.

Fakta Stadion Lusail di Piala Dunia 2022 Qatar: Desain Venue Terbesar

Pada 18 Desember 2022, dipastikan ada 80.000 penonton yang hadir di Stadion Lusail untuk menyaksikan laga Final Piala Dunia 2022. Jumlah tersebut diklaim sebagai yang terbesar sepanjang sejarah pertandingan di Qatar.

Stadion yang akan jadi saksi pemenang Piala Dunia 2022 ini dirancang oleh Foster+Farmers, firma arsitek yang berasal dari Inggris. Pembangunannya dimulai pada 11 April 2017. Selama empat tahun konstruksi diadakan, bangunan baru selesai secara final bulan April 2021.

Selain itu, fakta lain dari stadion ini ialah penampilannya yang megah. Kemegahan tersebut dirancang dengan bentuk seperti mangkuk tradisional buatan tangan yang bisa kita temukan di daratan Arab. Salah satu alat makan ini merupakan peninggalan budaya masa lalu di daerah Timur Tengah.

Sementara itu, bagian atas stadion ada interaksi cahaya yang dibuat sebagai simbol lentera fanar. Kemudian, di bagian luar ada eksterior berupa logam keemasan yang mencerminkan kerajinan-kerajinan logam tua. Dengan itu semua, jelas Lusail Stadion mengandung unsur-unsur budaya di dalamnya.

Fakta terakhir terkait Stadion Lusail terbilang cukup menakjubkan. Setelah gelaran Piala Dunia 2022 Qatar usai, Lusail Stadion akan diubah fungsinya menjadi ruang komunitas sekolah, kafe, toko, fasilitas olahraga, dan klinik.

Semua ini diberlakukan demi usaha pembangunan berkelanjutan negara Qatar. Jadi, tempat yang sudah dibangun selama empat tahun ini punya fungsi lain. Fungsi ini terlepas dari penggunaan yang awalnya dimaksudkan untuk Piala Dunia 2022.

Pertandingan Piala Dunia di Stadion Lusail: Fase Grup hingga Final

Selain menyuguhkan pertandingan final, terdapat sembilan pertandingan lain yang digelar di Stadion Lusail. Laga pertama yang tercatat digelar di sana adalah Argentina vs Arab Saudi dari Grup C. Pertandingan itu dihelat pada 22 November 2022.

Dua hari berikutnya, 24 November 2022, Brasil vs Serbia akan diadakan di sana. Selanjutnya, ada 8 pertandingan lain. Salah satunya merupakan pertandingan terakhir, Final Piala Dunia 2022 Qatar yang dihelat pada 18 Desember 2022.

Berikut daftar lengkap pertandingan yang digelar di Stadion Lusail dalam Piala Dunia 2022 Qatar.

Fase Grup Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail

  • Selasa, 22 November 2022: Argentina vs Arab Saudi
  • Kamis, 24 November 2022: Brasil vs Serbia
  • Sabtu, 26 November 2022: Argentina vs Mexico
  • Senin, 28 November 2022: Portugal vs Uruguay
  • Rabu, 30 November 2022: Arab Saudi vs Mexico
  • Jumat, 2 Desember 2022: Kamerun vs Brasil

Fase Gugur Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail

  • Selasa, 6 Desember 2022: 16 besar
  • Jumat, 9 Desember 2022: perempat final
  • Selasa, 13 Desember 2022: Semifinal
  • Minggu, 18 Desember 2022: Final

*jadwal diatas dapat berubah sewaktu-waktu bergantung pada peraturan panitia pelaksana Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca juga artikel terkait STADION LUSAIL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto