Menuju konten utama

Profil Pervez Musharraf: Eks Presiden Pakistan Meninggal Dunia

Berikut adalah profil Pervez Musharraf, mantan Presiden Pakistan yang meninggal dunia.

Profil Pervez Musharraf: Eks Presiden Pakistan Meninggal Dunia
Dalam file foto Senin, 15 April 2013 ini, mantan Presiden Pakistan dan penguasa militer Pervez Musharraf berbicara kepada para pendukung partainya di rumahnya di Islamabad, Pakistan. Pada Senin, 13 Januari 2020, AP/B.K. Bangash

tirto.id - Jenderal Pervez Musharraf, sang diktator militer sekaligus mantan presiden Pakistan meninggal dunia pada hari Minggu, 5 Februari 2023.

Musharraf meninggal di usia 79 tahun setelah mengalami sakit berkepanjangan, serta terhindar dari jeratan hukuman mati karena diduga telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.

Seperti diberitakan Indian Express, semasa hidupnya, Musharraf sering dilanda sejumlah kontroversi, seperti diduga memiliki peran dalam upaya infiltrasi ke Kashmir pada tahun 1999 yang memicu Perang Kargil.

Selain itu, Musharraf juga disebut-sebut sempat melakukan kudeta di Pakistan pada tahun 1999 dan menjabat sebagai presiden hingga tahun 2007.

Musharraf sempat mengajukan diri menjadi presiden kembali, namun dijegal mantan perdana menteri Nawaz Sharif yang sempat digulingkannya.

Upaya pencalonan Musharraf juga sempat terhalang oleh dugaan pelanggaran yang membuatnya ditahan pada tahun 2013 setelah terungkapnya fakta pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto.

Tiga tahun setelah ditahan, tepatnya di tahun 2016, Musharraf diizinkan meninggalkan Pakistan untuk mencari perawatan medis karena kesehatannya mulai terganggu.

2018 adalah tahun yang berat bagi Musharraf, kesehatannya semakin memburuk karena mengidap penyakit amiloidosis. Di sisi lain, dia harus menghadapi jeratan hukuman mati karena dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, demikian sebagaimana dikutip Britannica.

Namun di tahun 2020, pengadilan yang menjatuhi hukuman tersebut dinilai tidak konstitusional, hukumannya pun dibatalkan.

Setelah lama tak terdengar, mantan presiden Pervez Musharraf dikabarkan meninggal dunia pada hari Minggu, 5 Februari 2023, karena berbagai penyakit yang dideritanya.

Biodata Pervez Musharraf, Diktator Militer Pakistan

Musharraf lahir pada 11 Agustus 1943 di New Delhi, India. Sebelum menjelma sebagai diktator militer sekaligus menduduki kursi kepresidenan Pakistan dalam beberapa periode, Musharraf muda sempat pindah bersama keluarganya dari New Delhi ke Karachi pada tahun 1947, pada saat Pakistan masih terpisah dari India.

Musharraf merupakan putra seorang diplomat yang sempat tinggal di Turki selama 7 tahun dari periode 1949 hingga 1956.

Musharraf mulai terjun ke dunia militer pada tahun 1964, setelah lulus dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat di Quetta, serta kuliah di Royal College of Defence Studies, London.

Karena kecerdasannya, Musharraf sempat memegang sejumlah jabatan di unit artileri, dari infanteri hingga komando, serta mengajar di Sekolah Staf di Quetta dan di Sayap Perang Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Karier Musharraf semakin cemerlang setelah ikut bertempur dalam perang Pakistan pada tahun 1965 dan 1971, yang membuatnya dipercaya menjadi kepala angkatan bersenjata pada Oktober 1998 oleh mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif.

Pada saat kariernya mulai memuncak, Musharraf diduga terlibat pengkhianatan tingkat tinggi, tepatnya pada musim panas 1999, Musharraf diduga kuat telah memainkan peran kunci dalam invasi ke wilayah Kashmir yang dikelola India.

Musharraf sempat akan diberhentikan oleh Perdana Menteri Nawaz Sharif pada saat akan kembali ke Pakistan dari perjalanannya ke luar negeri. Sayangnya, usaha tersebut malah membuat angkatan bersenjata mengambil alih bandara sekaligus instalasi pemerintahan lainnya.

Peristiwa itu turut menggulingkan Nawaz Sharif, sekaligus menjadikan Musharraf sebagai kepala pemerintahan militer pada saat itu.

Fakta-Fakta Kehidupan dan Karier Pervez Musharraf

Masih dikutip Britanica, setelah berhasil melakukan kudeta militer, tingkah laku Musharraf semakin menjadi-jadi, dia menangguhkan konstitusi dan membubarkan parlemen.

Musharraf kemudian membentuk Dewan Keamanan Nasional guna menjalankan pemerintahan sementara di Pakistan setelah kudetanya berhasil.

Gerilya sang diktator militer Pakistan ini semakin banyak dipertimbangkan, terlebih pada tahun 2001, Musharraf berhasil menjadi presiden Pakistan dan berusaha menegosiasikan kesepakatan dengan India terkait wilayah Kashmir.

Seperti diberitakan AP News, kurang dari dua tahun setelah Musharraf merebut kekuasaan, perbatasan Pakistan dan Afghanistan menjadi perhatian AS. Dari sinilah dominasinya kian memuncak.

Setelah serangkaian kegiatan yang dilancarkannya, Musharraf sempat menjadi sasaran upaya pembunuhan, namun selalu selamat.

Musharraf yang telah terpilih jadi presiden sempat mengembalikan konstitusi di Pakistan pada tahun 2002, namun dengan perubahan besar-besaran, menjadi Perintah Kerangka Hukum, sebuah ketentuan yang memperpanjang masa jabatannya menjadi presiden selama lima tahun.

Setelah masa jabatannya sebagai presiden Pakistan rampung, Musharraf berusaha naik kembali sebagai presiden dalam pemilihan pada tahun 2007, namun usahanya gagal setelah dijegal Mahkamah Agung Pakistan.

Lagi-lagi, menurut laporan Britannica, Musharraf membuat kudeta dengan memberhentikan ketua pengadilan serta mengganti hakim-hakim lain di Mahkamah Agung, sekaligus bergerilya dengan menangkap para pemimpin politik oposisi, serta memberlakukan pembatasan terhadap pers dan media yang independen.

Di bulan yang sama, Mahkamah Agung yang dibentuk kembali justru menolak gugatan hukum terhadap pemilihannya kembali, akhirnya Musharraf mengundurkan diri dari jabatan militernya untuk menjadi presiden sipil.

Berbarengan dengan partai Musharraf yang kian memburuk, dalam pemilihan parlemen pada Februari 2008, pemerintahannya ditolak secara luas. Penolakan itu menghasilkan koalisi oposisi antara Nawaz Sharif dan Asif Ali Zardari.

Karier Musharraf semakin meredup saat akan menghadapi pemilihan 2013. Sejumlah investigasi kriminal mulai mencuat ke permukaan yang menduga kuat: Pervez Musharraf ikut andil dalam kasus yang berkaitan dengan pembunuhan Bhutto di tahun 2007 dan beberapa kasus lainnya.

Di samping itu, menurut Indian Express, upaya Musharraf di tahun 2012 yang ingin kembali ke dunia politik Pakistan selalu terhambat setelah dirinya diduga melakukan pengkhianatan dengan memecat para hakim Mahkamah Agung.

Selain berbagai tuduhan itu, yang paling mengerikan yakni Pervez Musharraf diduga memiliki peran kunci dalam upaya infiltrasi ke Kashmir pada 1999 yang menjadi pemicu meletusnya Perang Kargil.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto