tirto.id - Profil Masjid Raya Al Jabbar Bandung karya Ridwan Kamil dan keistimewaannya mulai dari masjid terapung di atas embung (kolam retensi), memiliki fungsi edukasi, wisata, dan sosial, dan bangunan utama tanpa tiang tengah.
Selain itu terdapat juga area pameran (museum) terkait perkembangan Islam, ada Taman Nabi Adam, Nabi Nuh, hingga Nabi Ibrahim.
Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ) diresmikan hari ini, Jumat, 30 Desember 2022. Waktu peresmian ini sebenarnya mundur dari perencanaan pertama yang diharapkan siap pada akhir 2018.
Namun, ternyata membutuhkan waktu kurang lebih 5 tahun untuk Masjid Raya Al Jabbar berdiri sejak peletakan batu pertama pada 29 Desember 2017.
Lokasi Masjid Raya Al Jabbar Bandung
Masjid Raya Al Jabbar berlokasi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Total lahan untuk Masjid Al Raya Jabbar mencapai 25,98 ha.
Dari jumlah tersebut sekitar 10 ha digunakan sebagai badan air danau buatan Gedebage yang memiliki kedalaman 3 meter.
Dilansir laman Wika Gedung, Masjid Raya Al Jabbar rangka atapnya terdiri dari struktur baja dengan panjang 99 meter.
Rangka atap tersebut dilengkapi penutup atap kaca dan aluminium solid panel yang memiliki ketinggian 58 meter.
Masjid Raya Al Jabar merupakan masjid dengan arsitektur kalkulasi matematika dan filosofi.
Daftar Masjid yang Didesain Ridwan Kamil
Desain masjid tersebut dibuat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat ketika dirinya masih menjabat Walikota Bandung.
Ridwan Kamil sendiri merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga berprofesi sebagai arsitek.
Selain Masjid Raya Al Jabbar, pria yang akrab dengan sebutan RK ini juga mendesain beberapa bangunan Masjid di Indonesia.
Beberapa bangunan masjid yang didesain Ridwan Kamil di antaranya:
- Masjid Raya Asmaul Husna yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan.
- Masjid 99 Kubah di Makassar
- Masjid Raya Sumbar
- Masjid Al Safar di Rest Area Purbaleunyi KM 88, Purwakarta
- Masjid Jami’e Darussalam di Tanah Abang, Jakarta Pusat
- Masjid Al Kamil di Sumedang, Jabar.
- Masjid Al Mumtadz, Islamic Center Baitul Ridwan di Kabupaten Bandung Jawa Barat.
WebsitePemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menuliskan bahwa filosofi Masjid Raya Al Jabbar berasal dari salah satu asmaul husna yakni “Al Jabbar” yang berarti Maha Kuasa, Maha Hebat, dan Maha Perkasa.
Di samping memiliki kegunaan utama sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Al Jabbar mempunyai fungsi edukasi, wisata, dan sosial.
Affy Primadhian, selaku Manajer Produksi Proyek Pembangunan Masjid Al Jabbar berharap Masjid Raya Al Jabbar bisa bermanfaat bagi warga Bandung.
“Insyaallah bangunan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya, dan menjadi tempat wisata, dan tentunya menjadi tempat ibadah bagi kaum Muslim,” jelas Affy.
Masjid Al Jabbar juga memuat area pameran bertema perkembangan Islam dari zaman Rasulullah SAW hingga sampai di Indonesia.
Tidak hanya itu, Gunawan selaku Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan adanya taman-taman Nabi di luar embung area Masjid Al Jabbar.
“Ada juga area untuk lanskap. Ini area yang mengelilingi masjid di luar dari embung atau retensi. Ada taman-taman yang memiliki tema. Contohnya, ada taman Nabi Adam, ada taman Nabi Nuh, ada taman Nabi Ibrahim, kemudian ada juga taman Nabi Yunus. Di situ menggambarkan bagaimana kisah-kisah nabi-nabi,” pungkas Gunawan.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno