Menuju konten utama
Profil Wilayah

Profil Kota Gunungsitoli: Sejarah, Geografis, dan Wisata

Profil Kota Gunungsitoli dari sejarah, letak geografis, dan wisata di Gunungsitoli.

Profil Kota Gunungsitoli: Sejarah, Geografis, dan Wisata
Tugu Durian di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. FOTO/Anatranews Sumut

tirto.id - Gunungsitoli merupakan sebuah wilayah administratif kota yang berlokasi di provinsi Sumatera Utara. Wilayah ini ditetapkan sebagai kota yang berdiri sendiri sejak tahun 2008.

Dilansir dari laman resmi DPR-RI, pembentukan Kota Gunungsitoli merupakan pemekaran dari Kabupaten Nias.

Gunung Sitoli terdiri atas 6 (enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa, Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Barat, dan Kecamatan Gunungsitoli Idanoi.

Regulasi hukum terkait pembentukan kota Gunungsitoli diatur dalam UU NO. 47, LN. 2008/NO. 184, TLN. NO. 4931.

Tujuan pembentukan Kota Gunungsitoli adalah untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

Selain itu, pembentukan kota ini diharapkan dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah.

Geografis Kota Gunungsitoli

GELOMBANG AIR PASANG LAUT NIAS

Kepala Stasiun Geofisika Gunungsitoli Djati Cipto Kuncoro menunjukkan gambar areal laut Kepulauan Nias di Kantor BMKG Binaka Nias, Gunung Sitoli, Sumatera Utara, Senin (14/1/2019). ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.

Kota Gunungsitoli memiliki luas wilayah mencapai ± 469,36 km² atau mencapai 0,63 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan tinggi di atas permukaan laut bervariasi antara 0–800 m.

Dikutip dari E-Modul Profil Gunungsitoli, posisi geografis kota Gunungsitoli berbatasan dengan wilayah-wilayah berikut:

  • Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias Utara;
  • Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Gido dan Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias;
  • Sebelah Timur: berbatasan dengan Samudera Hindia;
  • Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Hiliduho di Kabupaten Nias serta Kecamatan Alasa Talumuzoi dan Kecamatan Namohalu Esiwa di Kabupaten Nias Utara.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Gunungsitoli terdiri dari enam kecamatan dengan luas wilayah yang beragam.

Kecamatan Gunungsitoli Idanoi merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar (134,78 km2), diikuti oleh kecamatan Gunungsitoli (109,09 km2), kecamatan Gunungsitoli Utara (79,73 km2), kecamatan Gunungsitoli Alo'oa (60,21 km2), Gunungsitoli Selatan (56,85 km2) dan kecamatan Gunungsitoli Barat (28,70 km2).

Wisata Kota Gunungsitoli

Gua Togindrawa

Gua Togindrawa. FOTO/pariwisata.gunungsitolikota.go.id/

Gunungsitoli menyimpan potensi wisata alam yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Beberapa wisata kota Gunungsitoli, antara lain:

1. Togi Ndrawa

Togi Ndrawa merupakan objek wisata gua bersejarah di kota Gunungsitoli. Wisata ini berlokasi di Desa Lolowonu Niko’otano – Kecamatan Gunungsitoli.

Dilansir dari laman Kota Gunungsitoli, sejumlah peneliti yang mengadakan riset terhadap gua Togi Ndrawa telah menemukan bukti keberadaan manusia sejak 12.000 tahun silam.

Saat mengunjungi gua ini, akan ada salah satu rumah adat berbentuk oval yang berlokasi tak jauh dari akses jalan menuju gua.

Di rumah oval ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan menawan dari atas bukit ke arah laut lepas.

2. Laowomaru

Laowomaru merupakan ruas jalan ikonik di kota Gunungsitoli yang akan dilalui dalam perjalanan menuju Bandara Binaka dari arah pusat kota. Titik wisata ini menawarkan pemandangan tebing karang dan lautan lepas.

Di tempat ini, wisatawan untuk menikmati sajian alam khas Gunungsitoli. Jika beruntung, Anda akan melihat monyet bergelantungan di dahan pohon yang daunnya tumbuh rindang dengan sulur-sulur yang menjuntai hingga ke jalan.

Pada sore hari, pengunjung juga bisa menyaksikan penyu yang sedang berenang di laut dari atas tepi jalan.

Dinding karang yang terdapat di salah satu sisi jalan berkaitan dengan legenda Laowomaru.

Menurut cerita di tengah masyarakat, Laowomaru merupakan orang sakti pada masa lampau dan di dalam dinding karang ini terdapat gua yang menjadi tempat tinggalnya. Konon tiga buah lubang kecil di dinding karang merupakan pintu masuk menuju gua Laowomaru.

3. Air Terjun Humogo

Air terjun Humogo terletak sekitar 18 km dari pusat Kota Gunungsitoli. Wisata satu ini mempunyai bentangan air terjun yang cukup lebar di kedua sisi.

Tinggi air terjun Humogo mencapai 8 meter dan lebarnya kurang lebih 8 meter juga.

Wisatawan dapat menikmati segarnya air terjun yang mengalir sambil berendam di dalam kolam air alami yang tidak begitu dalam.

Berbagai fasilitas pendukung disediakan di objek wisata Humogo. Akses menuju lokasi air terjun yang dulunya cukup sulit untuk dilalui oleh kendaraan bermotor, sekarang telah diaspal mulus sehingga kendaraan roda 4 dapat memasuki kawasan ini dengan aman.

4. Desa Tradisional Tumori

Tumori merupakan kawasan wisata yang menyajikan jajaran rumah adat tradisional Nias. Desa ini berlokasi di kecamatan Gunungsitoli barat, sekitar 3 km dari pusat kota Gunungsitoli.

Rumah adat Nias terhitung kokoh karena strukturnya tahan gempa dan dibangun tanpa menggunakan paku.

Kebanyakan desa di wilayah kota Gunungsitoli memiliki rumah adat dan desa Tumori merupakan desa dengan rumah adat terbanyak.

Baca juga artikel terkait KOTA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno