Profil Kota Busan Korea: Sejarah, Letak Geografis dan Wisata

tirto.id - Busan atau dieja dengan ‘pusan’ merupakan kota kedua terbesar di Korea Selatan.

Terhitung sebagai kota besar, Busan telah menjadi pusat perdagangan dan industri sejak pelabuhan internasional pertama korea didirikan di sana pada tahun 1876.

Menurut laman resmi Busan, kota ini menempati posisi pusat perdagangan nomor satu di Korea, dengan populasi 3,4 juta jiwa dan total luas 770,2 kilometer persegi pada tahun 2021.

Dikutip dari laman Unesco, Busan turut mengembangkan diri dalam industri film dan menjadi kota pertama di Korea yang merilis film.

Potensi alam di kota Busan, seperti pegunungan, sungai, dan lautnya menyediakan banyak lokasi syuting populer untuk film dan program TV, baik nasional maupun internasional.

Sejarah Kota Busan

Menurut sejarah, kota ini menjadi tempat penampungan dan perlindungan para pria, wanita, dan anak-anak yang melarikan diri dari Utara untuk membangun kehidupan baru.

Berdasarkan laman Britannica, selama dinasti Koryŏ (935–1392), kota Busan bernama Pusanp'o. Busan terkenal sebagai kota dengan pelabuhan terbesar di Korea sekaligus sebagai kota terbesar kedua di Korea Selatan.

Pada tahun 1876, Busan membuka jalur perdagangan dengan Jepang. Pada tahun 1883, Busan secara umum membuka perdagangan luar negeri.

Saat masa pendudukan Jepang pada tahun (1910—1945), Busan berkembang menjadi pelabuhan modern dengan layanan feri yang menghubungkan Korea ke Cina dan Rusia.

Ketika Korea memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, Busan tumbuh menjadi kota padat dengan repatriat dari luar negeri. Busan juga terbuka dengan pengungsi selama masa perang Korea pada tahun 1950–1953.

Saat itu, Busan juga menjadi ibu kota sementara Republik Korea. Kini Busan berstatus kota metropolitan di bawah kendali langsung pemerintah pusat dengan status administrasi tingkat provinsi.

Letak Geografis Busan

Busan terletak di ujung tenggara semenanjung Korea. Bagian utara dan baratnya berbatasan dengan provinsi Kyŏngsang Selatan (Gyeongsang Selatan) (do); di bagian selatan dan timurnya terdapat selat Korea.

Pelabuhan kota Busan terbagi dibagi oleh pulau Pulau Yŏng (Yeong), yang terhubung ke daratan melalui jembatan tarik.

Bagian timur pelabuhan yang lebih besar dimanfaatkan sebagai jalur perdagangan luar negeri.

Sementara itu, bagian barat pelabuhan dengan luas yang lebih kecil digunakan sebagai tempat penangkapan ikan. Pelabuhan peti kemas baru dan pusat distribusi terletak di sebelah barat pelabuhan aslinya.

Wisata Kota Busan

Busan terkenal dengan berbagai destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan, baik wisatawan lokal maupun internasional.

Selain wisata berupa tempat, Busan juga terkenal dengan berbagai event internasional.

Beragam acara global yang diadakan di Busan, di antaranya: konferensi Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik, Festival Film Internasional Busan dan Festival Kembang Api Internasional Busan, serta berbagai festival laut yang diadakan sepanjang tahun.

Festival Film Internasional Busan diadakan pertama kali pada tahun 1996 dan menjadi festival penting di Asia.

Pariwisata kota Busan dimulai dari resor dan mata air panas, pantai Haeundae hingga pantai Songjŏng (Songjeong) dan Kwangalli (Gwangalli), yang terletak di bagian timur kota. Busan juga dikenal sebagai kota industri.

Industri yang aktif di kota Busan, antara lain: industri pembuatan kapal, mobil, elektronik, baja, keramik, bahan kimia, dan kertas. Area industri kota Busan menarik banyak produsen teknologi tinggi.

Berbagai perguruan tinggi terkenal didirikan di kota Busan, di antaranya: Universitas Nasional Pusan (1946), Universitas Nasional Pukyong (1996), Universitas Dong-A (1947), Universitas Silla (1954), dan Universitas Maritim Korea (1945).

Kota Busan semakin dikenal di kancah internasional terutama saat beberapa pertandingan kejuaraan Piala Dunia 2002 (sepak bola) dilaksanakan di sana.

Opsi wisata di kota Busan turut diwarnai dengan keberadaan Kuil Bŏmŏ (Beomeo) (Bŏmŏ-sa) dan kuil Buddha dan makam untuk menghormati tentara PBB yang tewas selama perang korea.

Kuil Buddha ditemukan di dekat pegunungan Busa, sedangkan makam tentara PBB berlokasi di luar kota.