Menuju konten utama

Profil Komjen Rycko Amelza: Eks Ajudan SBY Dimutasi ke Densus 88

Berikut profil Komjen Rycko Amelza, mantan ajudan SBY yang dimutasi ke Densus 88.

Profil Komjen Rycko Amelza: Eks Ajudan SBY Dimutasi ke Densus 88
Arsip Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, yang juga sebagai Gubernur Akedemi Kepolisian. antarasumut/Khairul Arief

tirto.id - Komjen (Komisaris Jenderal) Rycko Amelza Dahniel resmi dimutasi sebagai Pati (perwira tinggi) Densus (Detasemen Khusus) 88 Antiteror Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pengangkatan tersebut berdasarkan surat telegram Nomor ST/713/III/KEP/2023 tanggal 27 Maret, yang ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Pindahnya Rycko Amelza Dahniel ke Densus 88 Antiteror menguatkan dugaan bahwa dia yang akan mengisi kekosongan jabatan Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).

Pasalnya, Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) terdahulu Komjen Boy Rafli Amar sudah memasuki masa pensiun. Namun, keterangan resmi mengenai hal itu belum diumumkan.

Sebelumnya, Komjen Rycko Amelza Dahniel merupakan Kalemdiklat Polri (Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia) yang menjabat sejak 18 Februari 2021. Saat ini, posisi Kalemdiklat Polri diduduki oleh Komjen Purwadi Arianto.

Profil Komjen Rycko Amelza Dahniel

Rycko Amelza Dahniel adalah jenderal bintang tiga Polri yang lahir pada 14 Agustus 1966 di Bogor, Jawa Barat. Dia mempunyai istri bernama Yudaningrum dan tiga orang anak bernama Muhammad Yudisthira Rycko, Nada Salsabila Rycko, dan Aisyah Fahira Rycko.

Rycko merupakan perwira tinggi yang mengenyam pendidikan hingga jenjang doktoral serta memiliki gelar profesor di bidang Kajian Ilmu Kepolisian di PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian).

Dia menempuh pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di tanah kelahirannya Cibinong, Bogor.

Setelah lulus SMA pada tahun 1985, Rycko melanjutkan pendidikannya ke Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, lulus pada 1988 dan berhasil meraih predikat lulusan terbaik.

Kemudian, dia menempuh pendidikan lanjutan magister di Universitas Indonesia dengan mengambil ilmu administrasi. Selanjutnya, masih di Universitas Indonesia dia menuntaskan pendidikan doktoralnya pada Kajian Ilmu Kepolisian.

Hingga pada 1 Agustus 2020, Rycko resmi dilantik sebagai guru besar dengan gelar profesor di bidang Ilmu Kajian Kepolisian di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Sebagai seorang lulusan terbaik Akpol dan dibekali dengan latar belakang pendidikan yang cukup gemilang, Rycko pernah menempati sejumlah jabatan fungsional. Selama perjalanan kariernya tercatat dia sudah puluhan kali berpindah tugas karena promosi jabatan.

Misalnya saja pada tahun 2009 dia pernah menjadi Ajudan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Lalu pada tahun 2012 di ditunjuk sebagai Kabagjianpolmas Bidpptik STIK LEMDIKPOL. Setahun setelahnya atau pada tahun 2013 dia menduduki posisi Wakapolda Jawa Barat.

Pada tahun 2014 dia menjabat sebagai Kepala STIK LEMDIKPOL, dua tahun menjabat dia dirotasi untuk menjadi Kapolda Sumatera Utara pada 2016.

Rycko juga pernah menjadi Gubernur Akpol pada 2017, lalu kemudian pada 2019 menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah.

Selanjutnya dia ditunjuk sebagai KABAINTELKAM Polri pada tahun 2020, hingga terakhir mengemban amanah sebagai KALEMDIKLAT Polri pada 2021.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto