tirto.id - Presiden Jokowi melantik Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang baru di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 17 Juli 2023.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jokowi mengambil sumpah Djan Faridz dan Gandi selaku anggota Wantimpres secara berbarengan.
Mengutip laman resmi Setkab.go.id, sejumlah pihak turut menghadiri upacara pelantikan, di antaranya Wiranto (Ketua Wantimpres), Anwar Usman (Ketua MK), Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Marves), hingga Muhadjir Effendy (Menko PMK).
Nantinya, Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto bakal bekerja sama dengan 6 anggota Wantimpres lain, sekaligus menggantikan posisi Muhamad Mardiono (Ketua Umum PPP) dan almarhum Arifin Panigoro.
Dewan yang dibentuk berlandaskan UU Nomor 19 Tahun 2006 ini juga berisi Dato Sri Tahir, Habib Luthfi bin Yahya, Putri Kuswisnu Wardani, Agung Laksono, Sidarto Danusubroto, hingga mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Menurut situs Wantimpres.go.id, tugas Wantimpres adalah memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden.
Pemberian nasihat dan pertimbangan wajib dilakukan jika diminta atau tidak. Penyampaian nasihat dan pertimbangan dapat dilakukan secara perorangan, maupun satu kesatuan nasihat dan pertimbangan dari seluruh anggota dewan.
Kerja Wantimpres ini berada di bawah Presiden dan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden.
Profil Djan Faridz: Mantan Menteri Era SBY
Djan Faridz merupakan politikus PPP yang baru saja dilantik Presiden Jokowi sebagai salah satu anggota Wantimpres. Djan lahir di Jakarta, 5 Agustus 1950.
Pria 72 tahun itu mengenyam pendidikan dasar di SD St. Fransiskus dan melanjutkan ke SMP Kanisius. Ia lantas bersekolah di SMA Negeri 2 Jakarta sebelum memperoleh gelar sarjana dari Universitas Tarumanagara jurusan arsitektur.
Kehidupan Djan Faridz sejak awal tidak lepas dari lingkungan NU, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia.
Dia pernah dipercaya sebagai Bendahara NU Cabang Jakarta hingga terpilih sebagai anggota DPD asal Jakarta. Salah satu lumbung suaranya berasal dari kalangan NU.
Menurut The Jakarta Post, ICW (Indonesia Corruption Watch) sempat melaporkan Djan terkait dugaan fasilitas kredit dari mantan Menteri Energi dan Pertambangan Ginandjar Kartasasmita.
ICW menyatakan, terdapat indikasi penggelembungan biaya proyek hingga mencapai 600 juta dolar AS dalam pembangunan gardu induk dan disertai prosedur yang tidak transparan.
Djan pernah disebut salah satu politisi Partai Demokrat Kastorius Sinaga, dengan meminjamkan sebuah properti di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, untuk ditempati sebagai markas besar partai.
Pria yang pernah membuka usaha bengkel las ini mulai naik daun setelah diangkat sebagai Menteri Perumahan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2011-2014.
Posisi tersebut turut membuat dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PPP 2014-2019 berdasarkan hasil Munas di Jakarta tahun 2014.
Di waktu bersamaan, PPP juga mengalami perpecahan di internal partai lantaran dalam waktu yang sama terdapat munas tandingan oleh Romahurmuziy. Gus Romy, panggilannya, tampil sebagai ketua umum. Pertikaian keduanya berujung ke masalah hukum.
PPP yang sekarang dipimpin Muhammad Mardiono kini menempatkan Djan Faridz sebagai anggota Majelis Kehormatan sebelum dilantik Presiden Jokowi selaku anggota Wantimpres.
Profil Gandi Sulistiyanto: Eks Dubes Korsel
Gandi Sulistiyanto lebih banyak dihabiskan bersama perusahaan Sinar Mas. Pria kelahiran Pekalongan, 13 Februari 1960, ini mengabdi di Sinar Mas selama hampir 20 tahun dengan posisi Managing Director, sejak 2001 hingga 2021.
Pada 2021, Jokowi lantas mempercayai alumni Undip (Universitas Diponegoro) itu sebagai Duta Besar LBBP (Luar Biasa dan Berkuasa Penuh) untuk Korea Selatan di Seoul.
Saat itu, Gandi Sulistiyanto dilantik bersama 11 Dubes LBBP lainnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Di antaranya ialah M. Prakosa (Italia merangkap Republik Malta, San Marino, Siprus), Ghafur Akbar Dharmaputra (Ukraina merangkap Armenia dan Georgia), hingga Zuhairi Misrawi (Tunisia).
Selang 2 tahun kemudian, pria yang juga lulusan Harvard Business School ini ditarik pulang dan didapuk sebagai salah satu anggota Wantimpres.
Eks CEO PT Asuransi Jiwa Eka Life alias Sinar Mas MSIG Life tersebut mengaku tidak mengetahui jika dirinya akan diangkat sebagai personil Wantimpres.
"Saya diberitahukan dua hari yang lalu oleh Mensesneg, tetapi belum dikasih tahu jabatannya, hanya diminta untuk stand by kembali ke tanah air karena saya bertugas di Seoul sebelumnya," ucap Gandi seperti dilaporkan Antara News.
"Kemudian, belum tahu apa jabatannya, baru kemarin malam diberitahu akan dilantik sebagai Wantimpres," lanjutnya.
Sebelum memulai aktivitas paling gres sebagai anggota Wantimpres, pemilik nama lengkap Gandi Sulistiyanto Soeherman ini bakal menyelesaikan tugas Dubes Korsel terlebih dahulu, termasuk mendampingi Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan, dan Menteri Perindustrian dalam acara Joint Commission Meeting di Seoul.
Profil Singkat Djan Faridz
Berikut profil singkat Djan Faridz:
- Nama: Djan Faridz
- Lahir: Jakarta, 5 Agustus 1950
- Usia: 72 Tahun
- Pendidikan: Universitas Tarumanagara, jurusan Arsitektur (1969), SMA Negeri 2 Jakarta (1966-1969), SMP Kanisius (1963-1966), SD St. Fransiskus (1957-1963)
- Karier: Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (17 Juli 2023-sekarang), Ketua Umum PPP (2014 – 2019), Menteri Perumahan Rakyat (2011 – 2014), Ketua NU Wilayah DKI Jakarta (2011-2014), Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI (2009 – 2014), Bendahara NU Cabang Jakarta (2009)
Profil Singkat Gandi Sulistiyanto Soeherman
Berikut profil singkat Gandi:
- Nama: Gandi Sulistiyanto Soeherman
- Lahir: Pekalongan, 13 Februari 1960
- Usia: 63 Tahun
- Pendidikan: Universitas Diponegoro (1978), Asia Institute of Management, Manila, Filipina (1999), Advanced Management Program, Harvard Business School (2011)
- Karier: Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (17 Juli 2023-sekarang), Duta Besar LBBP RI untuk Republik Korea (2021-2023), Managing Director Sinar Mas (2001-2021), CEO PT Asuransi Jiwa Eka Life (1992)
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto