tirto.id - Budi Arie resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada hari ini Senin, 17 Juli 2023 di Istana Negara.
Sebelumnya, sejak 25 Oktober 2019 Budi Arie merupakan Wakil Menteri Desa Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).
Budie Arie naik jabatan menggantikan Johnny Gerrard Plate, Menkominfo terdahulu yang dicopot dari jabatannya pada Mei lalu karena tersandung kasus korupsi.
Bersamaan dengan dilantiknya Budi Arie, Presiden Jokowi juga melantik lima Wakil Menteri, mereka adalah Nezar Patria sebagai Wamenkominfo; Paiman Raharjo sebagai Wamendes; Pahala Mansury sebagai Wamenlu; Rosan Roeslani sebagai Wamen BUMN; dan Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wamenag.
Profil Menkominfo Budi Arie
Budi Arie lahir pada 20 April 1969 di Jakarta dengan nama lengkap Budi Arie Setiadi. Dia mengenyam pendidikan formal hingga jenjang magister.
Pendidikan awal Budi Arie di SD Marsudirini Koja, Jakarta. Kemudian, dia melanjutkan ke SMP Masrudini, Koja, Jakarta. Budi selanjutnya bersekolah di SMA Kolose Kansius Jakarta.
Tamat dari SMA, dia melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dengan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI), dia berhasil lulus pada tahun 1996.
Saat masa kuliah, Budi terkenal aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan. Tercatat dia pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI periode 1994-1995.
Dia juga menjadi pembina sekaligus pendiri Studi Mahasiswa (FSM) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI. Kemudian, Ketua ILUNI UI Jakarta 1998-2001 dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) serta Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Selain berorganisasi, Budi juga aktif di pers kampus, dia pernah menjadi redaksi pelaksana di Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993–1994.
Kemudian, dia juga aktif mengelola Media Indonesia pada tahun 1994–1996 bersama jurnalis Tempo yang saat itu dibredel.
Ketika pergolakan reformasi 1998, bersama aktivis mahasiswa UI dan alumni UI lainnya, dia berkontribusi atas lahirnya Keluarga Besar (KB) UI. Dia juga menginisiasi berdirinya surat kabar “BERGERAK” pada 1998.
Lalu, Budi merupakan bagian awal berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Dimana dia menjadi jurnalis Kontan dari 1996-2001.
Setelah berkecimpung di dunia jurnalistik, Budi mulai menjajaki dunia politik. Awalnya dia bergabung sebagai kader PDI Perjuangan. Budi pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta dan Ketua DPD PDI Perjuangan periode 2005–2010.
Jelang Pemilu 2014, tepatnya pada Agustus 2013, dia mendirikan dan menjadi Ketua Umum ProJo (Pro Jokowi), kelompok relawan kemenangan Jokowi.
Sebagai Ketum Projo hingga Pemilu 2019 lalu, Budi dan pendukung lainnya berhasil memenangkan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia selama dua periode berturut-turut.
Kemudian, pada periode kedua, dia diajak Jokowi bergabung di kabinetnya, tepatnya tahun 25 Oktober 2019 Budi Arie dilantik sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto