Menuju konten utama

Profil Dawuda, Senjata Baru Indonesia di SEA V.League 2024 Putra

Profil Dawuda Alaihissalam opposite Timnas Voli Putra Indonesia di SEA V.League 2024. Cek posisi, umur, tinggi, dan prestsi Dawuda: bintang di AVC U20 2024.

Profil Dawuda, Senjata Baru Indonesia di SEA V.League 2024 Putra
Sejumlah pevoli Timnas Indonesia berselebrasi usai meraih poin saat melawan Timnas Voli India pada pertandingan babak delapan besar Grup E Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20 (AVC U-20) di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/7/2024). Indonesia mengalahkan India dengan skor 3-1 (25-20, 25-23, 16-25, 25-18). ANTARA FOTO/Moch Asim/tom.

tirto.id - Dawuda Alaihissalam menjadi salah satu amunisi baru Timnas Voli Putra Indonesia di SEA V.League 2024. Opposite berusia 19 tahun itu sebelumnya tampil gemilang di AVC U20 2024, bahkan menyabet gelar best opposite spiker. Dawuda jadi bagian Timnas Voli U20 Indonesia yang menciptakan sejarah lolos Piala Dunia FIVB U21 2025.

Dalam SEA V.League 2024 Putaran Pertama, Timnas Voli Putra Indonesia akan menghadapi tim-tim terkuat ASEAN pada Jumat-Minggu, 16-18 Agustus 2024. Merah Putih secara berturut-turut jumpa Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Dawuda Alaihissalam adalah satu dari 2 opposite yang dibawa pelatih Li Qiujiang untuk SEA V.League 2024. Selain dia, ada Agil Angga yang berusia 24 tahun. Keduanya akan bahu-membahu untuk menjaga tradisi juara Timnas Voli Putra di SEA V.League. Tahun lalu, dalam 2 putaran SEA V.League 2023, Indonesia selalu jadi juara.

Profil Dawuda Alaihissalam Opposite Terbaik AVC U20 2024

Dawuda Alaihissalam lahir 16 Juni 2005. Usianya baru 19 tahun ketika dinobatkan sebagai best opposite spiker dalam Kejuaraan Asia AVC U20 2024. Dawuda memiliki postur jangkung 197 cm.

Bermodalkan postur menjulang tersebut, Dawuda mampu menciptakan spike keras. Loncatannya mencapai sekitar 340cm untuk spike, serta 335cm untuk block. Ia digadang-gadang memiliki masa depan cerah sebagai opposite andalan Indonesia di masa mendatang.

Dalam Kejuaraan AVC U20 2024, sang pemain menciptakan sekira 101 poin dari total 7 laga. Ia jadi mesin poin bagi Indonesia. Pasalnya, dalam 7 pertandingan tersebut, Dawuda tercatat jadi pencetak angka tertinggi bagi Indonesia dalam 4 laga.

Torehan tertinggi itu diciptakan Dawuda ketika berjumpa Australia (20 poin), Arab Saudi (11 poin), Hong Kong (19 poin), serta India (26 poin). Di laga lain, Dawuda membukukan 6 poin melawan Jepang, 5 poin kontra Irak, serta 14 poin saat menghadapi Jepang di penentuan posisi ke-3.

Penampilan apik Dawuda tak lepas dari pengalamannya bermain di level klub. Meski baru berusia 19 tahun, Dawuda sudah merasakan pengalaman tampil di liga voli profesional Indonesia atau Proliga 2024.

Dawuda membela tim Garuda Jaya di ajang Proliga 2024. Tim tersebut menang berisikan pemain-pemain U20 yang dipersiapkan untuk AVC U20 2024. Tak ayal pengalaman itu mendongkrak mental Dawuda.

“Karena biasanya lawan [pemain] senior, sekarang melawan [pemain] seumuran jadi lepas banget,” ucap Dawuda dikutip dari wawancaranya di akun Instagram, @mojisports_.

Dawuda sebelumnya juga sempat membela Jakarta LavAni di musim 2023 lalu. Di tim tersebut, Dawuda sudah merasakan bermain bersama pemain yang lebih matang, seperti Dio Zulfikri, Boy Arnes, atau Fahri Septian.

Modal mendapatkan pengalaman juga didapatkan Dawuda dari keluarganya. Pasalnya, diketahui Dawuda merupakan adik dari pevoli putri, Lutfiyatul Insyiah. Sang kakak pernah berkarier bersama Bandung Bank BJB dan Jakarta Elektrik PLN.

Biodata Dawuda Alaihissalam Pemain Voli Indonesia

Berikut ini biodata singkat Dawuda Alaihissalam, bintang muda voli Indonesia.

  • Lahir: 16 Juni 2005
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Posisi: Opposite
  • Tinggi: 197cm
  • Spike: 340cm
  • Block: 335cm
  • Tim saat ini: Jakarta Garuda Jaya (Proliga 2024)
  • Prestasi Individu: Best Opposite Spiker AVC U20 2024
  • Nomor Punggung: 5 (Timnas U20 Indonesia)

Baca juga artikel terkait SEA V LEAGUE 2024 atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus