tirto.id - Badan Informasi Energi Amerika Serikat (AS) melaporkan produksi minyak mentah AS menurun hingga 25.000 barel perhari dan mengakibatkan produksi AS jatuh menjadi 9,077 juta barel, Selasa, (8/3/2016).
Penurunan produksi terkait berkurangnya jumlah rig minyak pada perusahaan-perusahaan energi Amerika selama sebelas pekan berturut-turut.
Berdasarkan data dari Baker Hughes, jumlah rig aktif AS turun sebanyak 13 rig menjadi 489 rig per 5 Maret 2016 atau terjadi penurunan sebesar 60 persen dibandingkan dengan 2015.
Para analis memperkirakan penurunan jumlah rig tersebut merupakan imbas dari upaya perusahaan minyak AS mengurangi biaya pengeluaran produksi mereka.
Sementara itu, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April melonjak naik dari USD 1,98 menjadi USD 37,9 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, melonjak naik dari USD 2,12 menjadi USD 40,84 per barel di London ICE Futures Exchange.
Seblumnya, negara produsen minyak mentah seperti Arab Saudi dan Rusia menyatakan akan membekukan produksi mereka, dan mendorong produsen-produsen besar lainnya untuk mengikuti langkah mereka.
Untuk diketahui langkah serupa sudah terlebih dahulu dilakukan Venezuela dengan membekukan produksi sejak pertengahan 2015.