Menuju konten utama

Preview Film Desierto: Kisah Berjuang Hidup di Tengah Gurun Pasir

Film Desierto menceritakan tentang kisah berjuang hidup di tengah gurun pasir dan pembunuh yang mengintai.

Preview Film Desierto: Kisah Berjuang Hidup di Tengah Gurun Pasir
Poster Film Desierto. wikimedia comons/fair use

tirto.id - Film bertema survival memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini juga selaras dengan film bergenre thriller drama, Desierto.

Film yang ditulis oleh Jonás Cuarón dan Mateo Garcia ini mengisahkan perjuangan untuk bertahan hidup di tengah gurun pasir dan pembunuh yang mengintai.

Sinopsis Film Desierto

Sekelompok imigran Meksiko berusaha melewati perbatasan Meksiko-Amerika dengan menumpang truk.

Namun, truk tersebut mogok di tengah jalan. Mau tidak mau, mereka harus berjalan kaki menembus panasnya dataran gersang di perbatasan.

Perjalanan itu berubah menjadi teror pembunuhan saat seorang warga Amerika yang rasis mengetahui keberadaan para imigran. Satu per satu imigran ditembak mati. Sisanya berpencar menyelamatkan diri.

Hanya dua orang yang berhasil selamat seusai perjuangan yang begitu berat: kekurangan air, dikejar anjing milik pembunuh, tertembak, dan bersembunyi.

Disutradarai oleh Jonás Cuarón, film ini dihadirkan dalam dua bahasa yakni Bahasa Inggris dan Spanyol. Film yang dibintangi oleh Gael García Bernal (Moises), Jeffery Dean Morgan (Sam), Alondra Hidalgo (Adela) dan sederet artis lainnya berhasil membangun suasana dengan apik.

Tentang Desierto

Dilansir dari IMDb, film yang pertama kali dirilis pada 13 September 2015 di Toronto International Film Festival ini berhasil meraup keuntungan kotor sebesar 4,9 juta dolar Amerika. Film ini memperoleh rating 6/10 dari 9.085 ulasan pengguna di situs yang sama.

Kesuksesan film ini berhasil membawa pulang penghargaan pada Toronto International Film Festival (2015) dan Mexican Cinema Journalists (2017), disusul dengan masuk nominasi di lima festival film lainnya di seluruh dunia.

Pro dan kontra hadir dari kalangan penonton karena dugaan adanya unsur politik di dalamnya.

“Cerita pembunuhan yang menegangkan dan memprovokasi dengan adegan survival yang menakjubkan,” tulis akun Fella_shibby pada laman IMDb.

Masih di situs yang sama, akun Tarx309 mengungkapkan kekecewaannya. “Sulit dipercaya, sebuah film dengan durasi 90 menitan bisa sangat membosankan dan tidak efektif,” tulisnya.

Bukan hanya tentang survival, film ini juga menekankan pada sisi psikologi para aktor, berikut ulasannya:

1. Simpati antar-karakter

Moises adalah seorang ayah yang ingin menemui putrinya di Amerika. Dalam perjalanannya, ia menyelamatkan salah satu imigran remaja putri bernama Adela.

Kesamaan jenis kelamin antara kedua gadis ini menumbuhkan simpati Moises. Di satu adegan Moises juga berusaha memisahkan Adela dengan lelaki yang mengganggunya.

Dilansir dari Psychology Today, simpati adalah rasa belas kasih dan peduli terhadap seseorang yang biasanya diikuti dengan harapan yang baik untuk orang tersebut.

Perasaan ini umumnya diberikan kepada orang-orang terdekat. Kemiripan dan hal-hal pribadi berkontribusi menumbuhkan simpati seseorang.

2. Munculnya freak out

Suasana tegang mendominasi film ini. Teror penembakan yang dilakukan Sam menciptakan ketegangan di antara pemain-pemainnya. Istilah freak out pun muncul dan dialami oleh masing-masing aktor sepanjang penembakan terjadi.

Dalam artikelnya, Alane K. Daugherty, Ph.D seorang pengajar di California Polytechnic State University menjelaskan bahwa freak out adalah emosi intens yang dialami seseorang dan menimbulkan reaksi tertentu seperti menangis, berteriak, terpicunya adrenalin, jantung berdegup kencang, atau melakukan hal-hal tertentu.

Para pemain film Desierto juga menunjukkan reaksi yang sama seperti berlarian terpontang-panting, berteriak, menangis, putus asa, berkelahi, marah, dan lain-lain.

3. Keinginan untuk bertahan hidup

Menyeberangi perbatasan negara sebagai imigran ilegal cukup berisiko. Karakter-karakter di film ini pun menyadari risiko tersebut sehingga membuat mereka cepat-cepat melewati perbatasan.

Demi dapat bertahan hidup, ego dan amarah dari beberapa karakter muncul, mulai dari mereka yang tidak menghiraukan anggota yang lain, berebut makanan dan air, berkata kasar, dan sebagainya.

Baca juga artikel terkait DESIERTO atau tulisan lainnya dari Hanafi

tirto.id - Film
Kontributor: Hanafi
Penulis: Hanafi
Editor: Dhita Koesno