Menuju konten utama

Presiden Sebut Perencanaan Anggaran Tidak Pernah Fokus

Jokowi mengatakan perencanaan yang dilakukan selama ini cenderung lebih banyak mengulang-ulang program sebelumnya dan hanya mengerjakan hal-hal yang rutinitas.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di TPS 4, Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat. Tirto.id/Aulia Adam

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perencanaan anggaran baik di APBN maupun APBD, tidak pernah fokus dan tidak memiliki prioritas meskipun sudah bertahun-tahun.

Hal itu diungkapkan Presiden saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017 untuk rencana kerja pemerintah (RKP) 2018 di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

"Saya ingatkan agar, baik di Kementerian, di lembaga, di provinsi, di kabupaten, di kota, berilah prioritas apa yang ingin dikerjakan dan jangan banyak-banyak," kata Jokowi dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, yang dimaksud dengan prioritas itu hanya fokus pada beberapa program saja. Ia juga meminta untuk tidak menjadi semua program diprioritaskan.

"Satu, dua, tiga cukup, jangan semuanya jadi prioritas," tegasnya.

Perencanaan yang dilakukan selama ini, kata dia, lebih banyak mengulang-ulang program sebelumnya dan hanya mengerjakan hal-hal yang rutinitas.

"Kebiasaan kita, hanya rutinitas berulang-ulang. Saya lihat hampir di semua daerah. Baca APBD, APBN saya buka, rutinitas dan mengulang-ulang," katanya.

Jokowi mengatakan, jika ada tambahan sebesar 10 persen, maka semua dinas langsung naik 10 persen dan hal itu juga terjadi di Kementerian.

Presiden juga meminta untuk tidak mengulang kejadian yang sama, agar bisa memperoleh hasil yang terbaik. "Jangan seperti itu lagi, kelihatanya ini sepele, tapi kalau tidak kita ubah, tidak akan kita memperoleh hasil yang baik," kata Presiden.

Jokowi menegaskan bahwa dirinya telah menyampaikan pada menteri, perencanaan ke depan hanya fokus pada infrastruktur dan investasi.

Baca juga artikel terkait APBD

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto