tirto.id - Setelah dua tahun menjabat sebagai presiden Myanmar, Htin Kyaw yang merupakan salah satu sekutu paling dekat Aung San Suu Kyi itu mengundurkan diri pada Rabu (21/3/2018).
Aung Shin, juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, mengatakan bahwa Htin Kyaw (71) mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Htin Kyaw mengundurkan diri karena "ingin beristirahat dari tugas dan tanggung jawabnya saat ini."
Kantor presiden belum memberikan keterangan alasan pengunduran diri Htin Kyaw. Dalam kirimannya, kantor kepresidenan hanya menyampaikan bahwa kini sedang melakukan persiapan penggantian presiden dalam tujuh hari kerja.
Berdasarkan konstitusi, Wakil Presiden U Myint Swe akan mengambil alih jabatan presiden Myanmar hingga parlemen memilih pengganti Htin Kyaw.
"Presiden berikutnya akan menjadi anggota NLD atau orang yang cocok dengan kebijakan NLD," kata Aung Shin, seperti dikutip Antara.
"Wakil presiden saat ini tidak bisa menjadi presiden berikutnya, sesuai dengan konstitusi," tambahnya.
Htin Kyaw dilantik sebagai presiden Myanmar pada 2016 setelah partai NLD Aug San Suu Kyi memenangkan pemilihan penting dengan mengantongi 80 persen suara.
Dikutip dari BBC, Htin Kyaw yang terpilih pada 1990 sebagai eksekutif parlemen NLD, menduduki posisi Presiden dengan mengantongi 360 suara atau sepertiga dari 652 suara parlemen yang tersedia.
Suu Kyi tak bisa memegang kursi kepresidenan karena anak-anaknya merupakan warga asing dan itu bertentangan dengan konstitusi negara itu.
Presiden adalah kepala negara dan pemerintahan di Myanmar. Namun, peran Htin Kyaw lebih bersifat seremonial, karena Aung San Suu Kyi telah menjadi pemimpin "de facto" Myanmar sejak April 2016.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora