tirto.id -
Parlemen Myanmar, Rabu, (30/3/2016), mengambil sumpah presiden baru Myanmar Htin Kyaw setelah partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menang telak dalam pemilihan umum pada November tahun lalu.
Htin Kyaw merupakan teman dekat sekaligus orang kepercayaan Suu Kyi yang dipilih karena Suu Kyi tak bisa menjadi presiden akibat terhalang oleh konstitusi era junta militer. Ini dikarenakan Suu Kyi memiliki anak dan suami yang berkewarganegaraan asing.
Htin Kyaw merupakan pemimpin sipil pertama yang dipilih selama lebih dari 50 tahun.
Dalam pidato singkatnya di depan majelis, saat acara resmi pengambilan sumpah itu, Htin Kyaw menegaskan pendirian Suu Kyi atas kepentingan perubahan Piagam 2008, yang artinya menetapkan kedudukan kekuasaan militer dalam bidang politik di negeri itu serta menyerukan rekonsiliasi nasional.
"Pemerintahan baru kami akan melaksanakan rekonsiliasi nasional, menciptakan perdamaian di negeri ini, membuat undang-undang yang akan membuka jalan bagi serikat demokratis dan meningkatkan taraf hidup masyarakat," kata Htin Kyaw di gedung olahraga tradisional NLD, yang dipadati kerumunan berjaket oranye.
"Kami punya tugas untuk bekerja menjalankan undang-undang yang sesuai dengan negara kami dan juga dalam upaya penyesuaian dengan nilai-nilai demokrasi," katanya menambahkan.
(ANT)
