tirto.id - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di kawasan Eropa pada 17-23 April 2016. Presiden dan rombongan tiba di Berlin, Jerman pada Minggu malam waktu setempat atau Senin dini hari (18/4/2016) waktu Indonesia.
Presiden Jokowi yang menumpang Pesawat Kepresidenan RI-1 tiba di Bandara Internasional Tegel Berlin sekitar pukul 20.45. Kedatangan presiden dijemput oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo, dan disambut oleh Deputi Kepala Protokol Negara Republik Federal Jerman, Kondrat H Arzvob Straussenberg dan pejabat lainnya.
Perjalanan presiden disertai oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Staf Khusus Presiden/Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Kedatangan presiden juga disambut oleh warga negara Indonesia (WNI). Mereka menunggu kedatangan presiden di depan hotel Adlon, tempat di mana presiden menginap.
"Wah kami semua sangat senang walaupun kami diusir polisi untuk menjauh pintu masuk, tetapi malah Pak Jokowi yang samperin kita," ujar Liany Walukouw kepada Antara London, Senin (18/4/2016) subuh.
Liany mengaku inisiatif menyambut Presiden Jokowi berasal dari rekannya, Maya Fledner.
"Dia yang mengajak kami untuk datang ke hotel Adlon," kata Liany.
Liany dan rekan WNI lainnya senang dan merasa puas bisa berjabat tangan dengan Presiden Jokowi.
"Kami bertujuh ibu rumah tangga semua dan tiga orang pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Jerman hanya ingin menyambut kedatangan Presiden Jakowi. Kami hanya ingin menyambut kedatangan Pak Jokowi saja karena kami tinggal di Berlin," tambah Liany.
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London mengambil kesempatan kunjungan kerja presiden tersebut untuk mengadakan acara temu masyarakat di Wisma Nusantara, pada Selasa (19/4/2016) malam.
Menurut laporan Antara London, Senin, (18/4/2015), Minister Counsellor Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud) KBRI London, Dino Kusnadi mengakui baru kali ini mengadakan kesempatan yang adil dan tak pilih kasih untuk seluruh masyarakat Indonesia yang ingin hadir dalam acara temu masyarakat, baik WNI maupun non WNI.
Menurut Dino Kusnadi, panitia awalnya menyediakan 1000 kursi untuk tamu undangan, namun melihat animo masyarakat yang tinggi kursi di tambah menjadi 1250 kursi.
"Kita coba tambah lagi hingga total 1250 kursi," ujarnya.
Dino menyebut, sudah ada 1058 diaspora dan pelajar Indonesia yang mengonfimasi kehadiran. Dalam acara akan hadir pula keluarga KBRI dan delegasi dari Jakarta yang jumlahnya mencapai 250 orang.
“Intinya sih undangan itu bersifat terbuka yang dibuat Dubes, karena KBRI tidak punya email semua masyarakat yang ada dan diharapkan agar para kelompok masyarakat dan penerima undangan bisa turut menyebarkan kepada yang lain,” kata Dino.
Reporter: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh