Menuju konten utama

Presiden Minta Posyandu Aktif Tingkatkan Kesehatan Anak

Presiden Joko Widodo mengimbau supaya posyandu mengambil peranan aktif dalam meningkatkan kesehatan akan usia dini. Imbauan ini disampaikan di sela-sela peringatan Hari Keluarga Nasional di Kupang, hari ini, (30/07/2016).

Presiden Minta Posyandu Aktif Tingkatkan Kesehatan Anak
Presiden Joko Widodo. Antara foto/widodo s. jusuf.

tirto.id - "Tingkatkan terus pengabdian, semangat, serta prestasi dalam menyukseskan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga," kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo meminta seorang kader pos pelayanan terpadu (Posyandu) Kota Kupang ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur Fatmawati Laga menyanyikan mars Keluarga Berencana (KB).

"Coba ibu nyanyikan lagi mars KB yang sudah saya dengar sejak saya masih kecil," kata Jokowi kepada Ibu Fatmawati di sela pidato Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXIII Tahun 2016 tingkat Nasional, di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu.

Warga Rt 18/Rw 04, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang itu lalu menyanyikan lagu tersebut dan diikuti seluruh hadirin yang hadir dalam peringatan Harganas itu.

Pengurus dan kader Posyandu yang menggunakan kebaya putih berbalut sarung adat tentunan khas Nusa Tenggara Timur dan berdiri tepat di samping Presiden Jokowi di atas panggung kehormatan itu diberikan hadiah sepeda langsung dari Presiden Indonesia ke-7 itu.

Dalam sambutannya, mantan Wali Kota Solo dan Gubenur DKI Jakarta itu berharap kepada keluarga untuk segera berhenti melakukan kekerasan terhadap anak-anak dalam rumah tangga.

"Keluarga sebagai pihak terdepan bagi anak harus memastikan bahwa fungsi perlindungan benar-benar terwujud, kekerasan terhadap anak harus dihentikan," katanya.

Karenanya momentum pelaksanaan Harganas ini harus bisa dimaknai sebagai upaya untuk menguatkan fungsi keluarga secara menyeluruh. Keluarga harus menjadi yang terdepan dalam penghargaan dan perlindungan dan bimbingan kepada anak-anak.

menurut Presiden, sejumlah fungsi dari keluarga yang dimaksud, antara lain, fungsi keagamaan, fungsi sosial, dan fungsi dalam nilai-nilai keutamaan meliputi fungsi pendidikan, fungsi reproduksi, fungsi pembinaan lingkungan, dan fungsi perlindungan.

"Jika keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif maka kita akan bisa melahirkan generasi emas Indonesia, generasi pemenang, generasi yang cerdas, generasi yang kreatif, generasi yang inovatif, generasi produktif, dan generasi visioner," tuturnya.

Presiden pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi kepada inisiatif BKKBN yang mengedepankan empat konsep besar dalam Harganas tahun ini.

"Empat konsep besar dalam Harganas yakni keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, dan keluarga berbagi," ujarnya.

Namun demikian, Presiden menegaskan, keempat konsep tersebut hendaknya jangan hanya menjadi jargon tetapi bisa diterjemahkan dengan jelas dan rinci menjadi kerja nyata yang dilakukan oleh BKKBN.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya saat sapaan selamat datang kepada Presiden menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah mau datang lagi ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ini.

"Kedatangan Bapak Presiden kali ini menjadi kedatangan yang kesekian kalinya dan nanti akan datng lagi. Kita berharap Bapak Presiden bisa datang setiap enam bulan sekali," kata Politis PDIP itu disambut tepukan tangan ribuan tamu undangan yang hadir.

Menurut dia, dengan kehadiran Presiden ke Nusa Tenggara Timur yang berbasis kepulauan itu, akan berdampak kepada percepatan dan pertumbuhan pembangunan kemasyarakatan di daerah ini.

Gubernur dua periode itu menyampaikan permohonan maaf kepada para tamu undangan yang dalam pelayanan masih belum mendapatkan layanan maksimal.

"Mohon maaf kalau ada tamu undangan dari daerah lain Indonesia ini yang masih tinggal di kos-kosan karena tidak dapat kamar hotel di Kota Kupang ini. Inilah Indonesia," kata Frans Lebu Raya.

Kota Kupang dan NTT secara keseluruhan kata Frans Lebu Raya masih terus berjuang untuk maju dan sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia. "NTT tidak lagi diplesetkan menjadi 'Nasib Tidak Tentu' tetapi hari ini di hadapan Bapak Presiden saya ubah menjadi 'New Tourism Territory'," katanya dan disambut tepukan tangan seluruh hadirin.

Baca juga artikel terkait POSYANDU

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra