tirto.id - Sembilan orang anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (2/5/2018) pukul 14.00 WIB .
Kesembilan orang itu adalah M. Afif Hasbullah, Chandra Setiawan, Dinnie Melanie, Guntur Syahputra Saragih, Harry Agustanto, Kodrat Wibowo, Kurnia Toha, Ukay Karyadi, dan Yudi Hidayat.
Mereka diangkat berdasarkan Keputusan Presiden No 81 P tahun 2018 tentang Pemberhentian dengan hormat dan Pengangkatan KPPU yang ditetapkan di Jakarta, 27 April 2018.
Hadir dalam pelantikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta anggota panitia seleksi KPPU antara lain Rhenald Kasali dan Hendri Saparini. Setelah pembacaan Keppres, mereka mengucapkan sumpah jabatan.
Seusai pelantikan, salah satu Komisioner KPPU yang baru dilantik mengatakan bahwa, Presiden Joko Widodo berpesan agar KPPU bekerja sesuai dengan tugasnya.
"Singkat sekali pesan beliau, selamat bekerja, kami tentu harus bekerja sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang ada dan ikut membantu bersinergi dengan pemerintah," kata Komisioner KPPU Chandra Setiawan.
Sedangkan Kurnia Toha mengatakan bahwa komisiner KPPU kali ini adalah yang pertama dilantik di Istana.
"Kami ini angkatan ke-4, angkatan 1 sampai 3 tidak dilantik di sini dan kami beruntung dapat dilantik di istana ini. Mudah-mudahan amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan bersinergi dengan kementerian-kementerian dan instansi terkait," kata Kurnia.
Menurut Kurnia, salah satu tujuan berdirinya KPPU adalah bagaimana menciptakan efisiensi ekonomi dan mendorong pelaku usaha Indonesia bisa unggul dalam bersaing.
"Saya kira itu yang sangat perlu kita lakukan karena sekarang adalah zamannya persaingan bukan hanya di dalam negeri, tapi kita juga bersaing di luar negeri tentu kita harus menang, kalau tidak menang maka perusahan-perusahaan kita angkat bangkrut dan dampaknya besar sekali," tambah Kurnia.
Di situlah pentingnya peran KPPU untuk menjaga persaingan sehat antar-pengusaha.
"Kalau persaingan sehat itu betul-betul sudah jadi budaya di Indonesia, Insya Allah kita akan menang bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain," kata Chandra.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo