tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berangkat menuju Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5/2017) untuk menyaksikan latihan perang TNI di kawasan itu. Ia bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat, menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85.
Di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Presiden Jokowi dan rombongan nantinya berganti pesawat menggunakan Helikopter Super Puma TNI Angkatan Udara untuk menuju Tanjung Datuk, Kabupaten Natuna.
Seperti diwartakan Antara, begitu tiba di Tanjung Datuk, Presiden Jokowi akan menyaksikan Latihan Perang Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI Tahun 2017, dan setelah itu kembali ke Jakarta pada sore hari.
Dalam kegiatan itu Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat prajurit TNI dari kesatuan Yon Arhanud I Kostrad dilaporkan tewas dalam insiden kecelakaan penembakan saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang digelar TNI di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (17/5/2017) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, empat prajurit TNI meninggal dunia di antaranya, yaitu Kapten Arh Heru, Praka Edi, Pratu Marwan, dan Pratu Ibnu Hidayat.
Terkait peristiwa ini, Markas Besar TNI Angkatan Darat menyatakan tengah melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kecelakaan mematikan tersebut.
"Tim dari TNI AD sedang dan terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebabnya. Namun secara teknis, Meriam 23mm/Giant Bow yang digunakan dalam latihan tersebut masih dalam kondisi baik dan dipelihara dengan baik di satuan Yonarhanud-1/K," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Alfret Denny Teujeh, di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Hasil investigasi yang dilakukan oleh tim dari TNI AD nantinya, lanjut dia, akan dilaporkan kepada Panglima TNI.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari