Menuju konten utama

Presiden Jokowi Ingatkan Rakyat Pilih Pemimpin Sadar Keberagaman

Presiden Joko Widodo mengingatkan publik agar memilih pemimpin yang memahami keberagaman Indonesia. Karena negeri ini merupakan bangsa besar.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (keempat kiri) meninjau lokasi bencana gempa di Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan publik agar memilih pemimpin yang memahami keberagaman Indonesia. Karena negeri ini merupakan bangsa besar.

"Buat saya, ini prinsip yang paling penting mengelola negara seperti Indonesia, pemimpinnya seperti apa? Pemimpin Indonesia harus menyadari harus keberagaman Indonesia," kata dia dalam acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Alasannya, karena negara ini memiliki perbedaan seperti 714 suku, 1.300 bahasa daerah, dan agama. "Oleh sebab itu pemimpin harus menyadari keberagaman Indonesia," ujar Jokowi.

Acara kali ini diikuti oleh ribuan relawan Jokowi seperti Relawan Demokrasi (Foreder), Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), dan Solidaritas Merah Putih (Solmet). Di hadapan para pendukungnya, Jokowi juga menyatakan segala sesuatu yang sudah ia bangun harus dijaga keberlanjutannya.

"Inilah yang harus kita jaga bersama, bukan hanya untuk (tahun) 2024, bukan hanya untuk 2029, tapi untuk Indonesia emas 2045 dan seterusnya. Jangan hanya karena kepentingan sesaat, kepentingan jangka pendek, kepentingan politik, kemudian lupa menjaga keberlanjutan pembangunan yang telah kita mulai," tutur dia.

Jokowi mencontohkan, 8 tahun dia dan jajarannya bekerja keras membangun Indonesia seperti membangun jalan nasional dan jalan tol di dalam dan di luar Pulau Jawa, jembatan kecil di pedesaan, bandara dan pelabuhan terutama di luar Pulau Jawa.

Semua itu diperlukan sebagai fondasi untuk bersaing dengan negara-negara lain. "Tidak mungkin kita bersaing dengan negara-negara lain kalau jalannya becek. Tidak mungkin kita bersaing dengan negara lain kalau tidak punya bandara di provinsi-provinsi."

Baca juga artikel terkait JOKOWI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Anggun P Situmorang