tirto.id - Menjadi juara 2 Grand Prix awal MotoGP 2020 membuat Fabio Quartararo, yakin dapat meraih hasil bagus di Sirkuit Brno, Republik Ceko. Dia pun bertekad mengakhiri catatan buruk Yamaha di sirkuit yang memiliki panjang lintasan 5,4 KM tersebut.
Pembalap Yamaha terakhir yang mampu menjadi juara di Grand Prix Brno adalah Jorge Lorenzo, yang terjadi pada tahun 2015. Musim lalu, malah tidak ada satu pun pembalap Yamaha yang finis di 5 besar.
Kendati demikian, Fabio Quartararo, yang sukses meraih 2 kemenangan back to back di Jerez dan Andalusia, optimistis dapat meraih hasil terbaik. Raihan dua pole position musim ini dan absennya Marc Marquez, menjadi motivasi tambahan bagi pembalap Petronas Yamaha SRT tersebut.
"Musim lalu, kami seharusnya bisa mendapat hasil yang lebih baik. Kami memiliki performa yang bagus, meskipun Brno bukan sirkuit yang cocok dengan karakter motor Yamaha," kata Quartararo, dikutip dari Crash.
"Akan menjadi tantangan besar di sana, setelah saya meraih dua kemenangan beruntun. Kami akan berjuang untuk meraih podium pada akhir pekan ini, dan harapan saya sangat tinggi [juara di Brno]," ujar pembalap asal Perancis tersebut pada Selasa (4/8/2020).
Quartararo kini menjadi pemimpin klasemen sementara MotoGP 2020 dengan mengumpulkan 50 poin dari 2 Grand Prix yang digelar. Dia memimpin klasemen setelah berhasil memenangkan 2 balapan back to back di Sirkuit Angel Nieto, Jerez.
Kemenangan itu merupakan yang pertama dan kedua bagi Quartararo dan Petronas Yamaha, sejak tampil di MotoGP. Di Brno, dia bertekad untuk melanjutkan dominasinya di MotoGP 2020 untuk membuka peluangnya menjadi juara dunia bersama Petronas Yamaha SRT.
El Diablo pun mengaku sudah memahami karakteristik Sirkuit Brno, yang memiliki lintasan lebih lebar dibanding sirkuit-sirkuit lain di MotoGP. Dengan bekal mesin YZR-M1 2020, dia meyakini bisa mengulang kesuksesan Jorge Lorenzo pada tahun 2015.
"Lintasan di sirkuit ini cukup lebar, tetapi tikungan empat belas akan jadi kunci [untuk membuat waktu tercepat]. Anda harus memiliki akselerasi yang tepat di sana, supaya memiliki kecepatan maksimal di trek lurus berikutnya," kata Fabio Quartararo.
Selain Quartararo, pembalap-pembalap Yamaha lainnya bertekad mempertahankan performa apik mereka di Grand Prix Andalusia. Pada balapan tersebut, Yamaha sukses menguasai podium juara dengan menempatkan 3 pembalapnya di posisi terdepan.
Tim Yamaha sebetulnya dapat meraih hasil yang lebih baik lagi, seandainya Franco Morbidelli tidak mengalami gagal mesin. Masalah itu pun masih menjadi pekerjaan rumah untuk tim teknis Yamaha agar segera menemukan solusinya.
Pasalnya, masalah gagal mesin bukan peristiwa pertama yang dialami pembalap Yamaha. Pada seri pembuka, Maverick Vinales mengalami kendala pada mesinnya saat sesi latihan bebas. Valentino Rossi diterpa masalah serupa dalam balapan GP Jerez.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Addi M Idhom