tirto.id - MotoGP Argentina yang akan digelar pada Senin, 9 April 2018 dini hari akan menjadi titik penting untuk Yamaha. Berstatus sebagai juara musim lalu di Sirkuit Termas de Rio Hondo, tim tersebut malah bisa sengsara musim ini. Mereka harus mengatasi kecepatan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.
Yamaha datang ke Grand Prix Argentina akhir pekan ini dengan kecemasan. Prestasi mereka di seri pertama MotoGP 2018 kurang meyakinkan. Meskipun Valentino Rossi menjadi peringkat ketiga di Grand Prix Qatar, secara teknis dia kalah telak dari Dovi dan Marquez.
Dua lawan Rossi itu merampungkan balapan dengan perbedaan tipis, hanya 0,027 detik. Sementara itu, Rossi yang ada di urutan ketiga, berbeda 0,797 detik dari Dovizioso. Padahal, dalam tiga tahun sebelumnya, secara beruntun Yamaha selalu bisa menjadi juara.
Pertanyaan lalu muncul. Jika di sirkuit yang biasanya bisa ditaklukkan saja, Yamaha musim ini tidak maksimal, lalu bagaimana dengan di Grand Prix Argentina? Memang tahun lalu Maverick Vinales bisa memenangi balapan di sana.
Namun, Yamaha tidak dominan di Argentina. Mereka hanya mencatatkan dua kemenangan sejak MotoGP digelar di sana. Selebihnya, gelar menjadi milik sang pebalap paling sulit ditaklukkan era ini, Marc Marquez dari Honda.
Honda dan Ducati Ancaman Serius
Valentino Rossi melihat, kekuatan Yamaha di seri pertama MotoGP 2018 masih kalah dibandingkan dengan Ducati dan Honda. Dia lebih suka berhati-hati dalam memperkirakan yang akan terjadi di Rio Hondo.
"Kita lihat saja cara akhir pekan ini berjalan untuk kami, karena tahun lalu kami finis di urutan pertama dan kedua. Sekarang, situasi berbeda dan saya pikir Ducati dan Honda lebh kuat dan dalam bentuk lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Saya pikir, pertarungan akan lebih berat, tetapi penting untuk mengetahui bagaimana kombinasi motor dan ban di aspal sirkuit (Argentina) ini, tapi kami harap bisa kompetitif," kata Rossi dikutip dari Crash.net.
Honda adalah lawan alamiah Yamaha di Grand Prix Argentina. Musim lalu, mereka tidak bisa berbicara karena Dani Pedrosa dan Marc Marquez sama-sama mengalami kecelakaan. Tetapi tahun sebelumnya, di MotoGP 2018, Marquez dan Pedrosa bisa mengambil tempat pertama dan ketiga di Argentina.
Melihat kecepatan Honda di Grand Prix Qatar, Yamaha memang harus ektra waspada. Marc Marquez bisa bertarung sejajar dengan Andrea Dovizioso, padahal musim sebelumnya, di sirkuit yang sama, Marquez hanya duduk di peringkat empat dengan selisih 6,7 detik dari puncak.
Jangan lupakan pula Ducati yang semakin mendekati Honda, dan mulai meninggalkan Yamaha. Musim lalu, Ducati juga sama-sama menderita seperti Honda. Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo gagal finis. Di sisi lain, secara tradisi, Ducati tidak punay catatan mengesankan di Grand Prix Argentina.
Tetapi, melihat perkembangan tim ini belakangan, Ducati bisa menciptakan perbedaan seperti di Qatar, dan membuat Yamaha semakin sengsara. Hal inilah yang disiratkan oleh Dovizioso.
"Saya menjalani start buruk di Qatar, harus memperbaiki posisi, lalu bertarung melawan Marc (Marquez). Penting untuk mengambil kemenangan seperti itu. Setelahnya, akhir pekan lalu saya bisa berlatih dan santai, lalu fokus untuk sisa kejuaraan," kata Dovi dikutip laman resmi MotoGP.
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus