tirto.id - Menjelang seri kedua MotoGP 2018 di Grand Prix Argentina, Valentino Rossi berbicara tentang peluangnya jadi juara musim ini. The Doctor yang masih menunggu gelar kesepulh dalam karier, melihat Andrea Dovizioso dan Marc Marquez sebagai rival terkuat atau pengganggu utamanya meraih mimpi.
Valentino Rossi memulai kompetisi musim ini dengan finis di podium Grand Prix Qatar. Pebalap asal Italia tersebut hanya kalah dari Andrea Dovizioso (Ducati) dan Marc Marquez (Repsol Honda).
Posisi finis Rossi itu sama persis seperti awal musim lalu. Ketika di di GP Qatar 2017, The Doctor diungguli Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso. Namun, tentu Rossi tidak mau mengulang hasil buruk di MotoGP 2017 kala dia hanya menyelesaikan kompetisi di urutan kelima. Ini catatan terburuk Rossi dalam empat musim terakhir.
Perbedaan paling mencolok adalah, awal musim ini Valentino Rossi baru memperpanjang kontraknya dengan Movistar Yamaha hingga MotoGP 2020. Banyak orang yang mempertanyakan kompetitivitas yang dimiliki pria yang bakal 40 tahun pada Februari tahun depan. Selain itu, performa motor Yamaha yang kurang baik musim lalu juga jadi catatan.
Namun Valentino Rossi memandang segalanya tetap positif.
"Tahun lalu, kami kehilangan unsur baik pada motor. Musim ini kami masih memiliki banyak kekurangan, tapi kami menemukan hal-hal positif. Pada 2017, Maverick dan saya menyelesaikan kompetisi di urutan ketiga dan kelima. Kami bisa berbuat lebih sekarang. Setidaknya, berusaha bertarung untuk itu," kata Rossi dikutip dari situs resmi MotoGP.
Harus Melawan Dovizioso Dan Marquez
Untuk menantang jajaran teratas MotoGP tahun ini, Valentino Rossi membidik dua pebalap yang paling berpotensi juara: Marc Marquez dan Andrea Dovizioso. Keduanya bukan hanya memulai kompetisi dengan menempati posisi pertama dan kedua. Marquez dan Dovizioso seperti masih mencari kelanjutan pertarungan merka musim lalu.
"Bagi saya, pebalap yang harus dikalahkan adalah Dovizioso dan Marquez. Mungkin Dovi lebih sulit. Tapi saya meletakkan mereka dalam level yang sama karena Marquez selalu mampu tampil tangguh.
"Yang saya benar-benar suka tentang Dovi, adalah determinasi dan hasrat untuk tidak menyerah. Sebelum Mugello 2017, dia sudah berada di MotoGP, entah berapa lama. Dia bagai seseorang yang tidak bisa menang. Tetapi dia tidak menyerah dan pada usia 31 tahun dia menjadi juara sejati," tambah The Doctor.
Pertarungan Kedua di Grand Prix Argentina
Setelah GP Qatar, pertarungan berikutnya adalah Grand Prix Argentina pada Senin, 9 April 2018 dini hari. Menuju pertarungan itu, Valentino Rossi bisa berkaca pada kejadian musim lalu. Kala itu, Maverick Vinales dan dirinya berhasil mendapatkan posisi pertama dan kedua dalam lomba di Rio Hondo.
Meskipun demikian, Marc Marquez yang menjadi pemenang di GP Argentina dua kali dalam empat tahun terakhir, akan menjadi penghalang. Demikian pula Andrea Dovizioso, yang bakal penasaran untuk meraih kemenangan perdana di GP Argentina sekaligus membuktikan kekuatan motor Desmosedici GP18 miliknya.
Setelah kemenangan di Qatar, Dovizioso dikutip dari Motorsport.com menuturkan, "Saya pikir, kami berhasil mengonfirmasi tim Ducati lebih kompetitif dibandingkan musim lalu. Tetapi saya juga berpikir, Honda membuktikan sudah lebih baik daripada musim lalu."
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus