tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini Jumat (16/6/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.636 sampai dengan 6.789.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas," CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
Pola gerak IHSG terlihat masih cenderung bergerak sideways dengan peluang tekanan minor yang masih terlihat cukup besar. Namun pasca rilis beberapa kinerja emiten pada kuartal I yang menunjukkan hasil baik menjadi salah satu faktor pendorong IHSG.
"Ditambah minat investor yang tercermin lewat capital inflow yang telah tercatat secara year to date ke dalam pasar modal Indonesia," ujarnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- ITMG
- TLKM
- BBNI
- UNVR
- JSMR
- SMGR
- AALI
- BMRI
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih juga turut rekomendasikan saham milik BRIS. Menurutnya BRIS menarik dicermati dengan buy 1.670, target price 1.720, dan stop loss<1.600.
"Membentuk pola inverted hammer berpotensi dari bearish jangka pendek. Stochastic oscillator goldencross di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas," ujarnya.
Tren positif pembiayaan syariah yang semakin tumbuh membuat BRIS terus melakukan ekspansi. Pada 2023 BRIS menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp580 miliar yang digunakan untuk akselerasi layanan digital dan keamanan data.
Selain BRIS, ia juga rekomendasikan saham milik SMRA.SMRA masih menarik dikoleksi dengan buy 700, target price 720, dan stop loss 670.
"Pada major tren SMRA bergerak bullish di atas MA-20 dan MA-100, berpotensi bullish continuation membentuk pola morning star. MACD line berada di atas centerline," katanya.
SMRA per Maret 2023 membukukan penjualan marketing senilai Rp1,1 triliun. Perolehan tersebut setara dengan 22 persen dari target penjualan marketing di 2023 yaitu Rp5 triliun. Penjualan rumah masih menjadi kontributor utama sebesar 49 persen dari total pra penjualan sebesar Rp550 miliar.
Secara sektoral permintaan properti masih tinggi yang tercermin dari penyaluran kredit properti pada April 2023 tumbuh 8,6 persen YoY, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 8,7 persen YoY.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang