tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (16/5/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.687 sampai dengaan 6.798.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya menuturkan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Namun, potensi kenaikan jangka panjang masih terlihat terbuka.
Lebih lanjut, dia menjelaskan dalam jangka pendek potensi tekanan masih akan membayangi pergerakan IHSG sehingga beberapa waktu mendatang akan cenderung bergerak sideways.
"Pergerakan IHSG juga masih akan diwarnai oleh rilis data kinerja emiten secara kuartal I 2023," ujarnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- ASII
- ICBP
- GGRM
- BMRI
- AKRA
- TBIG
- UNVR
- ASRI
Sementara itu, Analisis disusun oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani memperkirakan ERAA masih layak dikoleksi dengan buy 496, target price 510, dan stop loss<480.
"ERAA reversal dari fase bearish, bergerak di atas MA-5 dan MA-100. Potensi lanjut menguat juga didukung MACD bar histogram yang melemah terbatas dan MACD line golden cross," katanya.
Dia menjelaskan indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2023 tercatat di level 126,1 poin, lebih tinggi dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 123,3 poin. Akselerasi IKK menopang daya beli pada segmen non primer. ERAA terus melakukan ekspansi dengan target penambahan 600 gerai di tahun 2023.
Selain ERAA, dia juga merekomendasikan saham milik EXCL dengan buy 1.965, target price 2.020, dan stop loss <1.900. EXCL reversal dari fase bearish membentuk rounding bottom, di atas MA-5 dan MA-20. MACD bar histogram positif dan MACD line bergerak naik.
EXCL sepanjang Kuartal I-2023 mencatat kenaikan pendapatan 12 persen YoY menjadi Rp7,54 triliun. EBITDA naik 13 persen YoY menjadi Rp3,58 triliun, dengan EBITDA margin 47 persen.
Laba bersih terakselerasi 44 persen YoY menjadi Rp200,89 miliar. ARPU tercatat Rp40 ribu lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp36 ribu. Sementara itu, cum date dividen sebesar Rp 42 per saham memberikan katalis positif.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin