Menuju konten utama

Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2023: Lebaran Jumat atau Sabtu?

Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2023 Kamis 20 April. Lebaran Muhammadiyah Jumat 21 April 2023, Lebaran NU & pemerintah kemungkinan Sabtu 22 April.

Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2023: Lebaran Jumat atau Sabtu?
Foto udara sejumlah kendaraan roda empat dari arah Jakarta melaju perlahan setelah memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.

tirto.id - Jadwal sidang isbat Idul Fitri 2023 akan berlangsung pada 29 Ramadhan 1444 H atau bertepatan dengan Kamis, 20 April 2023. Dalam sidang isbat tersebut akan ditetapkan apakah Ramadhan tahun ini berjumlah 29 hari, atau dibulatkan menjadi 30 hari.

Jika Ramadhan 1444 H ditetapkan 29 hari, maka Idul Fitri versi pemerintah akan dirayakan pada Jumat, 21 April 2023. Namun, jika Ramadhan tahun ini ditetapkan menjadi 30 hari, maka lebaran baru berlangsung keesokan harinya, pada Sabtu, 22 April. Dengan kata lain, pada Jumat (21/4), masih puasa Ramadhan.

Prediksi Idul Fitri 2023 versi pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) kemungkinan Sabtu, 22 April 2023. Sementara itu, kapan hari raya Idul Fitri 2023 Muhammadiyah sudah dipastikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yaitu lebaran Jumat, 21 April.

Kapan Sidang Isbat Syawal 2023 & Syarat Bulan Baru Idul Fitri

Dalam sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dilakukan penggabungan metode hisab (penghitungan) dan rukyatul hilal (pemantauan hilal).

Sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) oleh tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Selanjutnya, data hisab yang diperoleh dikomparasikan dengan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Sejak 2022, Kemenag RI menggunakan standar Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk penentuan bulan baru dalam kalender Hijriah.

Dalam kriteria tersebut, syarat terjadinya imkanur rukyah (visibilitas hilal) ada dua. Yang pertama, posisi hilal saat matahari terbenam mencapai ketinggian 3 derajat. Yang kedua, sudut elongasi 6,4 derajat.

Tinggi hilal minimal 3 derajat tersebut ditetapkan sebagai standar karena jika tinggi hilal di bawah 3 derajat, kemungkinan besar tidak terlihat. Pasalnya, visibilitas hilal akan kalah dengan cahaya syafak (cahaya senja).

Berdasarkan data BMKG, pada Kamis, 20 April 2023 yang menjadi tanggal dilakukannya sidang isbat, konjungsi atau ijtima terjadi pada 1.12.25 WIB atau pukul 12.12.25 WITA atau pukul 13.12.25 WIT Artinya, konjungsi sudah terjadi sebelum matahari terbenam.

Sementara itu, ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara0,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,36 derajat di Sabang, Aceh. Ini artinya, ketinggian hilal tersebut masih di bawah kriteria MABIMS yang 3 derajat.

Demikian pula, elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 1,48 derajat di Waris, Papua sampai dengan 3,09 derajat di Sabang, Aceh. Ini masih di bawah kriteria MABIMS yang menyebutkan, sudut elongasi mesti minimal 6,4 derajat.

Jika mempertimbangkan data BMKG tersebut, syarat terpenuhinya bulan baru sesuai kriteria MABIMS tidak terpenuhi. Hal ini akan dikomparasikan dengan pengamatan hilal, untuk memastikan apakah Ramadhan akan dibulatkan hingga 30 hari, atau sampai Jumat, 21 April 2023. Artinya, ada kemungkinan 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan Sabtu, 22 April 2023.

Kapan Idul Fitri 2023 Menurut Muhammadiyah: Lebaran Jumat

Berbeda dengan Kemenag RI, dalam menetapkan kapan bulan baru dalam kalender Hijriah, Muhammadiyah hanya menggunakan metode hisab. Metode hisab yang dipilih Muhammadiyah adalah hisab hakiki wujudul hilal.

Dalam metode hisab hakiki wujudul hilal, ada 3 kriteria terjadinya bulan baru. Kriteria tersebut adalah sudah terjadi ijtimak, dengan kondisi ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat terbenamnya matahari, posisi bulan berada di atas ufuk.

Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah sudah melakukan perhitungan soal kapan hilal Syawal 2023 wujud. Hal ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah.

Dalam maklumat tersebut, disebutkan bahwa pada 29 Ramadan 1444 H yang bertepatan dengan Kamis Legi, 20 April 2023, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB.

Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta pada Kamis (20/4) mencapai +1 derajat 00' 25'', hilal sudah wujud. Di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk.

Dengan demikian, karena pada Kamis (20/4), syarat-syarat terjadinya hisab hakiki wujudul hilal sudah terpenuhi, versi Muhammadiyah, Ramadhan 2023 berlangsung selama 29 hari, atau tidak dibulatkan jadi 30 hari. Artinya, 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat Pahing, 21 April 2023.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya