Menuju konten utama

Prabowo Masih Dukung Deddy-Syaikhu di Pilgub Jabar 2018

DPP dan DPD Partai Gerindra berbeda sikap soal dukungan terhadap pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018.

Prabowo Masih Dukung Deddy-Syaikhu di Pilgub Jabar 2018
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyampaikan pidato poltik saat Rapat Umum Kampanye Akbar di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (5/2). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto masih memberi dukungan untuk pasangan Deddy Mizwar-Ahamad Syaikhu di Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018. Penegasan ini menyusul pernyataan Mulyadi yang menyatakan DPD Gerindra Jawa Barat menarik dukungan terhadap pasangan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, di Komplek DPR, Rabu (13/9/2017). Muzani menegaskan, hingga saat ini Prabowo tidak mencabut dukungan kepada pasangan Deddy-Syaikhu.

“Keputusan di DPP. Ada di Pak Prabowo,” kata Muzani.

Muzani menurutkan, penunjukan Deddy-Syaikhu sebagai cagub dan cawagub Jawa Barat pada 17 Agustus lalu adalah keputusan bersama antara Gerindra dan PKS. Sejak saat itu, kata Muzani, belum ada pertemuan yang dilakukan kedua partai untuk mengubah keputusan tersebut.

“Saya masih memahami komitmen itu masih terus berlangsung. Dan insyaallah proses itu akan berjalan sebagaimana mestinya,” kata Muzani menegaskan.

Meski begitu, Muzani mengakui belum ada surat dukungan resmi yang sesuai dengan format KPU dari Gerindra dan PKS pada pasangan Deddy-Syaikhu. “Itu biasanya nanti agak dekat-dekat pilkada,” kata Muzani.

Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI ini mengaku belum mengetahui secara pasti keputusan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Mulyadi yang mencabut dukungan ke Deddy-Syaikhu. “Nanti saya tanya ke Pak Mulyadi. Lo ngomong apa?” kata Muzani.

Baca juga:Gerindra Tak Satu Suara Soal Dukungan Bagi Deddy-Syaikhu

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, yang menyatakan Prabowo masih mendukung pasangan Deddy-Syaikhu. “Mungkin kesalahpahaman dalam hal komunikasi. Saya kira kami tetap dalam format yang sudah dilakukan kemarin,” kata Fadli, Rabu (13/9/2017).

Fadli tidak menganggap keputusan Mulyadi untuk mencabut dukungan terhadap pasangan Deddy-Syakhu sebagai pembangkangan kepada DPP Partai Gerindra. Melainkan hanya bagian dari proses politik yang dinamis.

“Mungkin [Mulyadi] mendengarkan aspirasi dari kanan kiri. Tapi sejauh yang kami sepakati masih sesuai dengan kesepakatan,” kata Fadli.

Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, memberikan pernyataan yang mengejutkan. Mulyadi menyatakan, pasangan Deddy-Syaikhu terlalu berat untuk memenangkan pilkada.

“Gerindra akan kembali mengkaji memunculkan kandidat lain. Artinya belum final,” kata Mulyadi melalui pesan Whatsapp pada Tirto, Selasa kemarin.

Baca juga:PAN Rayu Aa Gym Jadi Cawagub Deddy Mizwar di Pilgub Jabar

Menurut Mulyadi, keputusan ini diambil untuk kepentingan masyarakat Jawa Barat dan rencana strategis Gerindra di Pilpres 2019. Mulyadi juga beralasan, Syaikhu terkesan kurang persiapan menyongsong gelaran pilkada serentak tahun depan.

“Pak Saikhu kemarin di acara konsolidasi PKS Kabupaten Bandung, beliau mengatakan kalau boleh memilih, beliau lebih suka tetap di menjadi [Wakil] Walikota Bekasi dan juga merasa namanya belum dikenal di Jabar,” kata Mulyadi.

Pernyataan Mulyadi ini dilontarkan sehari setelah PKB secara resmi memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai bakal cagub di Pilgub Jabar 2018. Artinya, bisa jadi pernyataan yang dilontarkan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat itu sebagai respons terhadap sikap PKB.

Baca juga:Ridwan Kamil Resmi Diusung PKB Jadi Cagub Pilkada Jabar 2018

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Abdul Aziz