tirto.id -
Alih-alih mengonfirmasi pasangan RK-Daniel telah dikomunikasikan Golkar ke partai pendukung RK lainnya, Wasekjen PPP Ahmad Baidowi atau Awiek justru menilainya sebatas klaim sepihak.
"Ketemu aja belum (dengan Golkar). Klaim wajar. Mereka merasa memiliki 17 kursi," kata Awiek saat dihubungi Tirto, Jumat (10/11/2017).
Namun, Awiek menyatakan klaim tersebut seharusnya tak bisa dijadikan pertimbangan oleh RK untuk menerima begitu saja Daniel Mutaqien sebagai pasangannya. Sebab, menurutnya tanpa Golkar pun jumlah kursi tiga partai pendukung RK lainnya sudah cukup sebagai syarat berkontestasi di Pilgub Jabar 2018 sebagai Cagub.
"Kecuali belum cukup dan dengan kedatangan dia (Golkar) baru mendapat poin yang cukup besar. Tapi dia datangnya setelah kecukupan kursi," kata Awiek.
PPP, PKB, dan Nasdem menjadi tiga partai yang terlebih dahulu mendeklarasikan dukungan untuk RK sebagai Cagub Jabar. Jumlah keseluruhan kursi tiga partai ini 21 kursi. Sudah melewati 20 persen persyaratan minimal kursi untuk mengusung Cagub.
Dalam hal ini, Awiek pun menyatakan PPP bersikukuh pendamping RK ditentukan berdasar hasil survei elektabilitas. Sementara, kata dia, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum yang diusung PPP sebagai pendamping RK memiliki angka survei elektabilitas lebih tinggi ketimbang Daniel Mutaqien dari sejumlah lembaga survei independen.
"Enggak banyak sih. Selisih satu persenan. Daniel nol koma sekian. Uu satu koma sekian," kata Awiek.
Angka itu, kata Awiek, karena Uu gencar melakukan sosialisasi ke akar rumput sejak PPP memutuskan mengusungnya sebagai pendamping RK.
Lagi pula, kata Awiek, kesepakatan awal dengan RK dan partai pengusung lainnya Cawagub akan ditentukan melalui hasil survei. "PPP menghormati kesepakatan itu maka menyodorkan nama Uu itu juga berdasarkan hasil survei yang cukup bagus," kata Awiek.
Kemarin, Rabu (9/11/2017), Golkar mendeklarasikan RK-Daniel Mutaqien sebagai Cagub dan Cawagub Jabar 2018. Ketua Umum Golkar Setya Novanto menyatakan salah satu pertimbangan nama Daniel Mutaqien adalah karena bisa menutupi kekurangan suara RK di wilayah Pantura Jabar.
Awiek membantah hal itu. Menurutnya, untuk meraup suara maksimal dalam Pilgub Jabar 2018 harus mempertimbangkan formasi pasangan dari unsur Islam-Nasionalis.
"Jadi kalau Pak Daniel dengan RK, sama-sama nasionalis. Sementara kalau Pak Uu merepresentasikan kalangan santri. Islam. Jadi kalau RK-Uu itu pasangan yang pas," kata Awiek.
Selain PPP dan Golkar, dalam koalisi partai pendukung RK ada juga PKB yang mengajukan Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda sebagai pendamping Walikota Bandung tersebut. Sementara Nasdem sejak awal tidak berniat mengajukan kader sebagai pendamping RK.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri