tirto.id - Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta terus melonjak. Penambahan positif COVID-19 pada Senin, 28 Juni 2021 sebanyak 8.348 kasus. Total kasus Corona DKI menjadi 528.409.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan angka tersebut diperoleh dari hasil tes PCR sebanyak 22.895 spesimen pada hari ini. Hasilnya 8.348 positif dan 14.547 negatif.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 persen yang terpapar adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Rinciannya 917 kasus positif adalah anak usia 6-18 tahun dan 327 kasus adalah anak usia 0-5 tahun atau balita. Sedangkan 6.436 kasus berusia 19-59 tahun dan 668 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
“Untuk itu penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anak lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin melakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” kata Dwi, Senin (28/6/2021).
Anak-anak berisiko terkena COVID-19. Menurut riset Ikatan Dokter Anak Indonesia 1 dari 8 kasus COVID adalah anak-anak. Tingkat kematian akibat COVID bagi anak berkisar 3-5 persen. IDAI menyebut persentase kematian anak mencapai 12,5 persen, menjadi tertinggi di dunia.
Untuk menekan penularan Corona ke anak, hari ini Presiden Joko Widodo mengumumkan vaksinasi Corona bagi anak sudah bisa dilakukan untuk usia 12-17 tahun memakai vaksin CoronaVac dari Sinovac, produsen vaksin asal Cina.
Sementara itu, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 4.831 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 62.126 orang yang masih dirawat atau isolasi.
Dari jumlah kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 457.935 dengan tingkat kesembuhan 86,7 persen. Kemudian hari ini total 8.348 orang meninggal akibat COVID-19 di DKI dengan tingkat kematian 1,6 persen, di bawah tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
Sementara persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 34,4 persen, sedangkan persentase kasus positif sebesar 12,1 persen. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dari standar WHO yakni sebesar 5 persen.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali