tirto.id - Peneliti Populi Center Usep S Ahyar menegaskan, Nurhadi-Aldo bukanlah penentu angka pemilih golput menjadi naik, para pengikutnya juga dinilai tidak mengalami peningkatan secara signifikan.
"Kalo menurut saya orang yang memilih Dildo akan menjadi golput, saya kira nggak juga," ujar Usep saat dihubungi Tirto, Minggu (13/1/2019) malam.
Usep mengatakan, kesadaran masyarakat Indonesia dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden masih tinggi. Karena itu, kata dia, sebaiknya kedua kandidat pasangan calon (paslon) harus bisa meyakinkan rakyat saat berkampanye atau saat debat pemilu.
"Agar dapat meyakinkan para pemilih yang belum menentukan pilihan, para kandidat untuk memaksimalkan lagi ketika debat dan saat melakukan kampanye," jelasnya
Apalagi, kata dia, jika paslon bisa menyuguhkan kampanye dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, maka itu bisa menguntungkan paslon tersebut.
"Yang diuntungkan itu menurut saya yang mengajak demokrasi jadi fun dan kreatif. Dildo kan orang yang kreatif," kata Usep.
Menurutnya, pengikut Nurhadi-Aldo merupakan undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan, karenanya mereka pun menyukai hal-hal yang menyenangkan dan kreatif.
Jadi, lanjutnya, bagi para kandidat yang melakukan kampanye dengan menyebar rasa kebencian dan isu Suku, Agama, Ras, dan antar golongan (SARA) tidak akan dipilih. Hal tersebut karena pendukung Nurhadi-Aldo tidak pernah mengkritik hal tersebut.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno