tirto.id - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto menampik tudingan bahwa kebakaran di gedung asrama Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Senin (13/11/2017) pagi adalah aksi terorisme, dikarenakan sebelumnya, Polres Dharmasraya, juga sempat mengalami kebakaran oleh pihak yang diduga tergabung dalam organisasi teroris.
Hal ini disampaikan Setyo saat ditemui di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Mabes Polri, Jakarta. Ia membenarkan bahwa kebakaran tersebut terjadi di flat lantai 3 PTIK, tempat para mahasiswa menginap, namun tidak ada serangan teroris yang terjadi. Mantan Wakil Kepala Badan Intelkam Polri tersebut menjelaskan bahwa kabel lift yang terbakar menjadi pemicunya.
“Telah terjadi kebakaran tapi yang terbakar ini adalah kabel-kabel dari lift. Sekali lagi saya sampaikan yang terbakar adalah kabel-kabel lift,” ungkapnya hari ini, Senin (13/11).
Menurut Setyo, lift tersebut sudah terlalu tua dan telah digunakan sejak sekitar tahun 1950-an. Kabel yang rusak kemudian membakar plastik pembungkus kabel dan menyebabkan kebakaran.
“Yang ingin saya klarifikasi bahwa ini tidak ada kaitannya dengan serangan teroris. Ini betul-betul murni karena kebakar kabel lift yang sudah tua,” tandasnya lagi.
Ia juga menerangkan bahwa kebakaran tidak sempat menjadi besar. Hanya sekitar kurang lebih 1 jam, situasi sudah behasil diamankan seutuhnya. Asap memang cukup tebal, tetapi api tidak sempat merembet ke ruangan di sekitar lift. Jangankan ruangan tertentu, kerugian materiil dari mahasiswa yang tinggal di sana juga tidak ada.
“Tidak ada. Dan tidak ada korban manusia. Korban materiil, ya liftnya saja rusak sekarang,” ungkapnya. “Sekali lagi saya nyatakan itu tidak ada kaitannya dengan teroris.”
Baca juga:Lantai 3 Asrama Mahasiswa PTIK Kebakaran
Menurut keterangan Setyo, 4 mobil pemadam kebakaran langsung diturunkan ke lokasi dari daerah Jakarta Selatan. Tetapi di lapangan, terpantau ada sekitar 7 mobil pemadam kebakaran yang terlihat, ditambah dengan 2 mobil selang. Situasi saat ini sudah terpantau aman, api tidak sempat melebar sampai ke gedung lainnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo