Menuju konten utama

Polri Sebut Situasi Natuna Kondusif Terkait Proses Karantina WNI

Polri mengatakan saat ini proses karantina WNI di Natuna berjalan dengan baik dan masih berlangsung hingga dua pekan nanti.

Polri Sebut Situasi Natuna Kondusif Terkait Proses Karantina WNI
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 orang WNI dari Wuhan, China tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona. ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI/mrh/aww.


tirto.id - Hingga saat ini Polri mengklaim situasi di Natuna, Kepulauan Riau, sudah kondusif terkait proses karantina terhadap 238 WNI yang dipulangkan dari Cina, Senin (3/2/2020).

Sebelumnya warga sempat memprotes karena keberatan wilayahnya dijadikan lokasi karantina antisipasi penyebaran virus corona.

"Situasi saat ini kondusif. Terjadi dialog antara masyarakat dan aparat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Asep Adisaputra, di Jakarta, melansir Antara.

Proses karantina berjalan dengan baik dan masih berlangsung hingga dua pekan nanti. "Proses karantina berlangsung sampai saat ini. Kita doakan semua kondusif," katanya.

Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, Cina, ditempatkan di suatu hanggar Pangkalan TNI di Natuna. Mereka menempati 10 tenda yang telah disiapkan, tujuh kamar secara terpisah, laki-laki dan perempuan dipisahkan.

Walau statusnya adalah karantina --yang disebutkan pemerintah sebagai observasi kesehatan-- mereka dapat menghirup udara bebas di luar tenda, dan melaksanakan aktivitas luar ruang terbatas secara jarak secara berkelompok.

Selain itu sebanyak 27 anggota tim penjemput lain di luar tenaga kesehatan yaitu lima anggota tim aju dari Kementerian Luar Negeri dan 15 awak Batik Air ditempatkan terpisah, tidak di dalam satu kompleks hanggar, tapi tetap di dalam ring satu wilayah karantina yang aksesnya dibatasi dari lingkungan luar.

Pemerintah sudah menyiapkan agenda kegiatan harian untuk WNI di Natuna mulai dari olahraga, beberapa kegiatan kesenian, dan juga dukungan pelayanan lain selama 14 hari masa observasi.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri juga telah meminta Pemerintah Kabupaten Natuna mencabut surat edaran tentang sekolah untuk meliburkan siswanya karena adanya karantina WNI asal Wuhan, Cina di Kabupaten Natuna.

"Pagi ini setelah kami kirimkan surat, siang ini juga langsung sudah dicabut surat edaran tentang libur anak sekolah itu oleh Pemerintah Kabupaten Natuna," kata Pelaksana tugas Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, di Jakarta.

Menurut Bahtiar, meliburkan siswa selama masa karantina WNI yang dievakuasi dari Wuhan kata dia akan mengganggu proses belajar mengajar, apalagi saat ini sudah mendekati masa ujian.

"Setelah dicabut, besok siswa sudah kembali bersekolah seperti biasanya. Kalau ada surat edaran seperti itu kan tentunya mengganggu pembelajaran anak kita yang sedang sekolah, apalagi mau ujian ini," katanya.

Tindakan bupati menerbitkan edaran tersebut kata dia merupakan hal wajar, maksudnya demi melindungi masyarakatnya dari bahaya wabah corona.

"Mungkin kelihatannya memang ada komunikasi yang tidak lengkap bukan hanya kepada bupati juga pada masyarakatnya sehingga wajar seorang kepala daerah akan melindungi kepentingan warganya, apalagi ada desakan warga, tentu sebagai pemimpin akan merespon aspirasi warganya karena mungkin ketidaktersediaan informasi lengkap," kata Bahtiar.

Ada kekurangan informasi yang didapat pemerintah setempat dan masyarakat, WNI yang dikarantina di Natuna bukanlah pengidap virus corona, tetapi mereka adalah orang-orang sehat yang dicek perkembangan sebelum dipulangkan ke Indonesia.

"Kata karantina kesannya orang-orang sakit, padahal yang dievakuasi mereka yang sehat, isolasi itu supaya memastikan betul. Ini kan kebijakan nasional yang sangat preventif, jadi mestinya mereka orang sehat, tetapi dicek lagi sekian hari memastikan tidak terjadi apa-apa," ucapnya.

Guna meluruskan informasi di masyarakat Natuna kata dia, pemerintah telah menempatkan berbagai lembaga dan instansi di sana, seperti Kementerian Kesehatan, TNI, Polri dan instansi lainnya yang melakukan penanganan karantina dan memberikan literasi pada masyarakat setempat.

Baca juga artikel terkait NATUNA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH