tirto.id - Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran, melepas personel Polri yang akan melakukan pengamanan Pemilu 2024 di luar negeri. Mereka tergabung dalam Satgas PAM untuk TPS Luar Negeri.
Menurut Fadil, 111 personel yang diberangkatkan itu menuju ke 12 negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, Hong Kong, dan Belanda.
Berdasarkan data yang didapat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat 2,3 juta daftar pemilih tetap (DPT) di luar negeri.
"Hari ini bertempat di Pusat Pelatihan Misi Internasional Polri Div Hubinter Polri, saya melepas teman-teman yang akan melaksanakan kegiatan pengamanan tahapan inti pemilu TPSLN," ujar Fadil dalam konferensi pers secara daring, Senin (29/1/2024).
Dijelaskan Fadil, personel tersebut dibagi ke beberapa daerah dengan jumlah yang disesuaikan berdasarkan kerawanannya.
Menurutnya, tak dipungkiri beberapa kendala yang kerap ditemukan adalah kekurangan surat suara. Namun, dia memastikan hal itu sudah diantisipasi.
Tak hanya itu, tambahnya, antrean yang cukup panjang juga kerap ditemui dalam pencoblosan di TPSLN. Namun, saat ini KPU telah menerapkan sistem lain dengan metode pencoblosan yang dikirim lewat pos atau ke TPSLN.
"Malaysia merupakan negara terbesar titik pengamanan TPS karena hampir semua negara bagian ada TPSLN," tutur Fadil.
Menurut Fadil, para personel telah mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) teknologi dari internal Polri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Kedutaan. Namun, seluruh personel ditekankan untuk terus berkoordinasi dengan PPLN dan kedubes di masing-masing tempat.
"Tugas teman-teman di TPSLN bukan hanya mengamankan proses pemungutan suara, tapi juga melakukan koordinasi awal dengan petugas PPLN dan Kedutaan Besar RI serta Konjen RI di tempat bertugasnya agar bisa berjalan dengan baik," ucap Fadil.
Sebelumnya diberitakan, KPU RI mengumumkan perubahan metode memilih di luar negeri dalam Pemilu 2024. Tercatat, empat daerah yang mengalami perubahan metode memilih, yakni New York, Praha, Hong Kong, dan Frankfurt.
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, mengatakan perubahan metode memilih itu atas usulan pemilih di empat wilayah tersebut. Hasyim menyebut perubahan metode memilih tidak mengubah jumlah DPT.
“Karena ada kebijakan pemerintah setempat sehingga petugas mengubah strategi untuk melayani pemilih di luar negeri,” kata Hasyim dalam Rapat Pleno Terbuka Perubahan Metode Memilih di Luar Negeri Pada Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU RI, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi