Menuju konten utama

Polisi Siagakan Personelnya Amankan Demo Buruh 1 Mei Nanti

Polisi sudah bersiap mengamankan rencana aksi saat Hari Buruh pada 1 Mei atau May Day. Polisi pun akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar situasi tetap kondusif selama aksi berlangsung Senin (1/5/2017).

Polisi Siagakan Personelnya Amankan Demo Buruh 1 Mei Nanti
Polisi melakukan pengamanan dalam aksi unjuk rasa di Silang Monas, Jakarta Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menjelang aksi demonstrasi Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei nanti, kepolisian sudah bersiap mengamankan dengan berkoordinasi bersama sejumlah pihak agar situasi tetap kondusif selama aksi berlangsung, Senin (1/5/2017).

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto menegaskan, polisi masih menghitung jumlah buruh yang akan beraksi dalam aksi Hari Buruh 1 Mei mendatang. Sampai saat ini, mereka menduga setidaknya puluhan ribu.

"Kalau eksposnya kan biasa puluhan ribu, tapi realita kan kita belum lihat," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Rikwanto berpendapat, buruh tidak perlu lagi melakukan aksi. Ia beralasan, Hari Buruh saat ini sudah menjadi hari libur.

Oleh karena itu, para buruh sebaiknya melakukan kegiatan positif di lingkungan masyarakat. Hal itu bisa dilakukan dengan sejumlah lomba di lingkungan masing-masing.

Meskipun berharap untuk tidak ada aksi, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mempersilahkan para buruh untuk demo. Akan tetapi, ia menghimbau aksi tersebut tidak bersifat anarkis dan tertib.

"Silahkan (aksi). Hanya saja ikut undang-undang yaitu tertib, juga menghormati hak-hak orang lain, menghormati juga kegiatan masyarakat yang ada," kata Rikwanto.

Sementara itu, Wakapolri Komjen Syafruddin mengaku baru akan membahas tentang aksi May Day. Ia mengaku, dirinya dan sejumlah jajaran akan memberikan pengarahan untuk rencana aksi Hari Buruh.

"Ini mau kita rapatkan jam 9 untuk memberikan pesan kepada teman-teman buruh untuk mengadakan unjuk rasa yang damai-damai saja," ujar Syafruddin di Mabes Polri, Jakarta.

Mantan Kadiv Propam Mabes Polri ini menilai, hari buruh merupakan hari penting bagi kaum buruh. Oleh karena itu, Syafruddin yakin sebesar apapun massa yang beraksi, situasi aksi May Day akan berjalan kondusif.

Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyerukan perayaan hari buruh internasional (May Day) 2017 dengan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kebhinekaan.

"Keberagaman menjadi warna kehidupan masyarakat Indonesia, buruh harus ikut menjaga NKRI dan kebhinekaan sebagai harga mati," kata Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Senin (25/4/2017) seperti dikutip dari Antara.

Andi menekankan buruh menjadi kekuatan besar di Indonesia sehingga dapat terlibat menjaga persatuan dan kesatuan agar tidak terpecah belah.

Andi menyebutkan perayaan hari buruh internasional pada 1 Mei 2017 menggelar kegiatan sosial yang mendekatkan dengan masyarakat seperti donor darah, penyemprotan nyamuk demam berdarah dan perlombaan olahraga.

Puncak kegiatan May Day akan menggelar aksi unjukrasa dengan menyampaikan empat tuntutan di depan Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Senin (1/5).

Tuntutan pertama yakni pemerintah memperbaiki sistem upah layak bagi buruh, kedua melawan setiap upaya pemberangusan serikat pekerja.

Pemerintah juga dituntut memperbaiki jaminan sosial dan terakhir pemerintah segera menyelesaikan masalah buruh PT Freeport yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) termasuk melawan kriminalisasi terhadap Ketua PUK KEP SPSI Freeport Sudiro.

"Rayakan hari buruh dengan menjaga ketertiban dan tidak ada sweeping," kata Andi.

Baca juga artikel terkait DEMO BURUH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri