Menuju konten utama

Polisi Minta Massa di Sidang Ahok Mundur

Sejumlah massa yang pro dan kontra meramaikan sidang Ahok hari ini, Selasa (3/1/2017). Kedua kelompok yang kian menumpuk diminta mundur.

Polisi Minta Massa di Sidang Ahok Mundur
Massa yang tergabung dalam GNPF-MUI berunjuk rasa sebagai aksi mengawal sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (27/12). Dalam sidang dengan agenda pembacaan putusan sela, majelis hakim PPN Jakut menolak nota keberatan Basuki Tjahaja Purnama sehingga sidang harus dilanjutkan untuk memeriksa pokok perkara. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Tirto.id - Massa pro dan kontra persidangan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap banyak meskipun sudah memasuki tahun baru.

Jumlah massa yang kian menumpuk dalam persidangan Ahok hari ini pun semakin memenuhi jalan. Mereka mulai keluar dari batas-batas Polres Jakarta Selatan meminta agar kedua massa untuk mundur.

"Oleh karena itu mohon massa mundur," ujar Kapolres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Iwan Sutisna di Kementan, Jakarta Selatan.

Iwan mengatakan saat ini sidang masih berjalan. Ia berharap kepada kedua koordinator lapangan agar memundurkan massa mereka sehingga tidak terjadi kericuhan. Ia berharap agar massa juga bertindak sesuai ketentuan sehingga pelaksanaan sidang berjalan lancar.

Massa pun mundur dari pintu masuk gedung Kementerian Pertanian. Massa Islam kembali ke barisan dan membentuk barikade penjagaan sementara massa pro-Ahok diam sambil mendengarkan orasi kontra-Ahok.

Dalam pantauan Tirto.id, ratusan massa pro Ahok yang mengenakan pakaian kotak-kotak dan kaos putih memenuhi sisi jalan yang mengarah ke TB Simatupang. Sementara itu, massa penentang Ahok mengenakan pakaian Koko dan peci terlihat memenuhi sisi jalan RM Harsono.

Dari para pendukung Ahok, mereka meneriakkan yel-yel mendukung Ahok. Mereka memekikkan harapan Ahok segera bebas.

"Satu... Satu... Ahok pasti bebas. Dua dua Ahok tak bersalah. Tiga tiga Ahok pasti menang. Satu dua tiga Ahok pasti bebas bebas,"pekik orator pendukung Ahok. "Ahok bukan penista agama!" lanjut orator pendukung Ahok.

Silver Matutina (40) berharap persidangan Ahok hari ini berjalan dengan baik. Pria yang mengenakan kemeja putih kotak-kotak itu berharap saksi-saksi netral meskipun dihadiri oleh beberapa saksi ahli dari Front Pembela Islam.

"Mudah-mudahan berjalan baik dan lancar jadi tidak ada masalah di luar dan di dalam," ujar Silver saat ditemui di depan gedung Kementan, Selasa (3/1/2017).

Pria yang juga Ketua Umum Solidaritas Merah Putih mengatakan, Solidaritas Merah Putih (Solmet) mendukung Ahok karena melihat performa Ahok yang mumpuni. Selain itu, mereka melihat masalah penistaan agama ini tidak sesuai konteks. Mereka menilai masalah kemasyarakatan dan kebersamaan lebih penting daripada masalah dugaan penistaan agama.

Saat ini, massa yang datang dari Solmet sendiri berjumlah sekitar 100 orang. Ia tidak mengetahui secara pasti jumlah massa karena massa tergabung dari BaraJP dan relawan Save Ahok. Ia mengatakan, mayoritas massa Solmet berasal dari Jakarta serta sebagian dari Bekasi. Mereka pun akan terus mengawal sidang dugaan penistaan Ahok.

Sementara itu, di sisi kontra Ahok, mereka membacakan salawat. Selain itu, mereka juga memunajatkan doa keselamatan umat Islam Indonesia. "Selamatkan kaum muslimin Indonesia," ujar salah satu orator dari kubu kontra Ahok.

Salah satu massa kontra Ahok mengatakan umat Islam hanya meminta satu poin, yakni Ahok masuk penjara. "Harapannya cuma satu. Ahok masuk penjara," ujar Agung (37) di depan Gedung Kementan.

Menurut Agung, aksi yang dilakukan hanya menuntut satu masalah, yakni berharap Ahok dipenjara. Ia menambahkan, Ahok juga sudah tidak pantas memimpin Jakarta. Pria berpeci hitam ini beralasan Ahok arogan dan menistakan agama Islam terkait surat Al Maidah 51. Ia pun menilai pendukung Ahok perlu ditanyakan akidahnya. Akan tetapi, ia tidak ingin ambil pusing dengan para pendukung Ahok.

Pria yang juga pesilat Rawa Belong ini mengatakan, dirinya beserta kawan-kawan brigade pesilat muslim sudah mengawal sejak Ahok berujar tentang Al Maidah 51. Ia mengaku bertugas untuk menjaga keselamatan para habib dan ulama selama persidangan berlangsung. Mereka akan menjaga agar aksi umat Islam berjalan damai dan lancar.

Ia menegaskan, dirinya dan umat Islam akan terus mengawal proses sidang hingga proses sidang selesai. Ia tidak memungkiri akan ada aksi lanjutan apabila persidangan menyatakan Ahok tidak bersalah.

Baca juga artikel terkait SIDANG AHOK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari