Menuju konten utama

Polisi Masih Periksa Pelatih dan Panitia Paskibra Tangerang Selatan

Polisi terus mendalami kasus kematian calon Paskibra Provinsi Tangerang Selatan Aurelia Qurratu Aini.

Polisi Masih Periksa Pelatih dan Panitia Paskibra Tangerang Selatan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/16.

tirto.id - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, tim gabungan Polda Metro dan Polres Tangerang Selatan telah memeriksa pelatih Paskibra wilayah setempat dan panitia dalam pengusutan kasus meninggalnya Aurelia Qurratu Aini.

Aurelia merupakan calon Paskibra Provinsi Tangerang Selatan.

"(Saksi yang diperiksa) ialah pelatih, panitia, kami tanyakan semua siapa yang melihat," ucap Argo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2019).

Menurutnya, penyidik mencari informasi ihwal seluruh kegiatan selama proses pelatihan terhadap calon paskibra.

"Kami meminta keterangan awal dibentuknya (regu Paskibra) dan kegiatan sehari-hari seperti apa, latihan seperti apa. Kami masih dalam tahap pemeriksaan saksi," kata Argo.

Lantas Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie membenarkan meninggalnya Aurel. Ia mengatakan, kejadian yang menimpa siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar Bumi Serpong Damai terjadi begitu saja.

"Tidak ada sebab apa-apa. Tiba-tiba saja meninggal, beliau tidak punya riwayat sakit," ujar dia kepada Tirto, Jumat (2/8/2019).

Benyamin menyatakan, luka lebam pada tubuh korban akibat terjatuh saat latihan.

"Dia lagi latihan lalu jatuh, kalau (serangan) jantung pasti ada darah yang tersumbat. Tapi tidak ada pemeriksaan dokter. Saya juga tidak bisa buktikan," kata dia.

Benyamin menampik informasi perihal latihan Paskibra yang cukup keras sehingga membuat siswi itu meninggal lantaran pola latihannya sudah tertangani secara profesional.

"Bukan, yang lain tiap tahun juga begini saja pola latihannya. Yang latih juga TNI, profesional," ujar dia.

Aurel mengikuti sebulan pelatihan untuk menjadi pasukan pengibar bendera di Lapangan Cilenggang, Serpong.

Aurel menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya di Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang pada Kamis (1/8/2019) lalu.

Aurel seharusnya mengikuti sebulan pelatihan untuk menjadi pasukan pengibar bendera di Lapangan Cilenggang, Serpong.

Menurut keterangan Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel Warta Wijaya, sosok aurel selama sebulan latihan sangat sehat, bahkan lebih terlihat kuat dibanding temannya yang lain.

"Enggak pernah ngeluh anaknya, selalu ceria selama latihan," kata Warta ketika ditemui di rumah duka seperti dilansir Antara.

Warta mengatakan, almarhum Aurel sudah menjadi kandidat pembawa baki yang akan menyerahkan atau menerima bendera merah putih dari Wali Kota Tangsel.

"Aurel sejatinya masuk kandidat pembawa baki. Dengar kabar begini kaget pastinya, enggak nyangka," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PASKIBRA TANGSEL MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno