tirto.id - Penyidik Polda Jawa Tengah menduga adanya sambaran petir yang menyebabkan terjadinya kebakaran tangki 36 T-102 kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap pada Sabtu 13 November 2021 malam.
Dugaan polisi ini disampaikan usai dilakukan pemeriksaan tujuh rekaman kamera pengawas dan meminta keterangan lima saksi eksternal yang melihat hujan dan petir di wilayah tersebut.
Polisi juga telah memeriksa saksi dari BMKG yang menyatakan ada dua titik petir, dan meminta keterangan ahli.
“Dari dua CCTV dari sekitar tempat kejadian perkara didapati informasi, pada pukul 19.10 ada kilatan cahaya atau petir. Tidak berselang lama timbul kebakaran akibat petir menyambar tangki 36 T-102. Penyidik Polda Jawa Tengah menduga penyebab kebakaran adalah induksi akibat sambaran petir,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Senin (15/11/2021).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sementara, CEO PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengklaim kondisi stok semua jenis BBM tergolong aman. Misalnya, BBM jenis Premium stok cukup hingga 27 hari ke depan, Pertamax cukup untuk 15 hari, Pertalite terhitung di atas 10 hari, Solar cukup untuk 20 hari, Avtur cukup buat 35 hari, Pertamax Turbo bisa untuk 50 hari dan LPG tersedia buat 12,7 hari.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, pendistribusian BBM berlangsung seperti biasanya, baik di Jawa Tengah maupun sebagian Jawa Barat," kata Alfian, dalam konferensi pers daring, Minggu.
Pertamina meminta masyarakat tidak panik perihal ketersediaan BBM lantaran stok-stok tersebut melebihi standar minimum dan terbilang sangat aman.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto