Menuju konten utama

Polisi Inggris Sebut Serangan di London sebagai Aksi Teroris

Polisi Inggris memastikan insiden yang terjadi di London Bridge dan Pasar Borough pada Sabtu malam (3/6/2017) sebagai aksi terorisme.

Polisi Inggris Sebut Serangan di London sebagai Aksi Teroris
London teror dilakukan di tempat umum yang dijaga ketat dan di jam sibuk. FOTO/STEFAN ROUSSEAU/PA VIA AP.

tirto.id - Aparat Kepolisian Inggris memastikan insiden yang terjadi di London Bridge dan Pasar Borough pada Sabtu malam (3/6/2017) sebagai aksi terorisme.

Sebelumnya diberitakan polisi Inggris bergegas ke tempat kejadian di Jembatan London, pada Sabtu malam setelah sejumlah saksi mata mengatakan sebuah mobil van menyeruduk para pejalan kaki.

Polisi menyatakan mereka sedang menangani sebuah insiden, tetapi tidak memberikan rincian. Sementara Dinas Ambulan London menyebutkan pihaknya mengirim berbagai bantuan pendukung ke tempat kejadian tersebut.

Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa ia melihat sebuah mobil yang bergerak cepat menyeruduk para pejalan kaki. Saksi mata tersebut mengatakan mobil itu menabrak lima hingga enam orang. Gambar-gambar televisi Reuters memperlihatkan lebih 10 kendaraan darurat berada di TKP sekitar Jembatan London.

Otoritas transpor London menyatakan stasiun kereta Jembatan London telah ditutup atas permintaan polisi.

Sebelumnya, pada 22 Mei, aksi terorisme juga terjadi saat penyanyi asal Amerika Serikat, Arianna Grande menggelar konser di Manchester. Aksi bom bunuh diri itu telah menewaskan sekitar 22 orang.

Pengeboman di Manchester ini merupakan serangan paling mematikan di Inggris sejak Juli 2005, ketika empat pengebom membunuh 52 orang dalam serangan-serangan terkoordinasi di jejaring transpor London.

Walikota London, Sadiq Khan mengecam serangan teror yang terjadi pada Sabtu malam tersebut. Ia mengaku dapat merasakan kecemasan dan kekhawatiran seluruh warga yang terdampak dengan peristiwa tersebut.

Menurut Khan, serangan itu sengaja dilakukan oleh para pengecut terhadap orang-orang London yang tidak bedosa, serta para pengunjung kota London yang ingin menikmati Sabtu malam.

“Saya mengutuknya dengan istilah yang paling keras. Tidak ada pembenaran apapun untuk tindakan biadab semacam itu,” kata dia dikutip The Guardian.

Baca juga artikel terkait TERORISME

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz