Menuju konten utama

Polisi Identifikasi Pemburu Liar Pemicu Kebakaran Gunung Arjuno

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan pemburu liar sengaja membakar semak-semak di Gunung Arjuno untuk memudahkan perburuan satwa.

Polisi Identifikasi Pemburu Liar Pemicu Kebakaran Gunung Arjuno
Kondisi kawasan Gunung Arjuno yang masuk di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai tim gabungan melakukan pemadaman. ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Malang

tirto.id - Kepolisian Resor (Polres) Malang mengejar pemburu liar yang memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan aktivitas pemburu yang diduga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan tersebut," kata Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik

Taufik menjelaskan polisi saat ini tengah mengidentifikasi pelaku yang dengan sengaja membakar semak-semak di lereng Gunung Arjuno untuk memudahkan aktivitas perburuan satwa.

Polres Malang akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengumpulkan bukti dan informasi dalam penyelidikan tersebut. Kepolisian telah mengantongi informasi awal terkait adanya aktivitas perburuan liar yang menyebabkan kebakaran di Gunung Arjuno.

"Tindakan seperti ini yang harus dihindari agar kita dapat menjaga kelestarian alam kita," kata Taufik.

Kebakaran tersebut mengancam keberlangsungan ekosistem dan keanekaragaman hayati di Gunung Arjuno. Taufik menegaskan eristiwa itu menjadi perhatian serius aparat penegak hukum.

Saat ini, personel Polres Malang diterjunkan untuk membantu proses pemadaman api yang berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Pengelola Tahura Raden Soerjo telah mengambil langkah dengan menutup sementara pendakian ke Gunung Arjuno.

"Keputusan itu diambil demi keselamatan para pendaki dan untuk memberi ruang bagi upaya pemadaman yang masih berlangsung," katanya.

Aktivitas perburuan liar menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di petak 116 B, Resort Pemangku Hutan (RPH) Sumberawan, di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari.

Tahura Raden Soerjo merupakan rumah bagi sejumlah satwa diantaranya adalah monyet ekor panjang, elang Jawa, kera hitam, landak, ular sawah, ayam hutan, kutilang, tupai, alap-alap jambul, dan alap-alap tikus atau putih.

Aktivitas perburuan liar dengan membakar semak-semak ditengarai untuk melokalisasi satwa. Titik api muncul pertama kali pada Curah Sriti yang masuk dalam wilayah Kecamatan Singosari pada Sabtu (26/8/2023) dini hari.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Nur Fuad Fauzi, pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno terkendala ketinggian dan angin kencang.

"Pertama, ketinggian yang cukup tajam dan sulit dijangkau, yang kedua embusan angin kencang di lereng. Angin sangat liar sehingga api cepat menyebar," ujar Nur dalam acara daring Teropong Bencana BNPB, Rabu (30/8/2023) malam.

Nur Fuad mengatakan kawasan yang terdampak kebakaran ialah taman hutan rakyat yang berada di bawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN GUNUNG ARJUNO

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan